Trailer film dokumenter DIRTY VOTE II o3 resmi diluncurkan pada Sabtu, 18 Oktober 2025 melalui kanal YouTube resminya. Diproduksi oleh DV Production 2025 dengan sutradara Dandhy Dwi Laksono, film ini menegaskan korelasi: kualitas pemilu yang korup melumpuhkan legitimasi politik. Ini adalah peringatan serius akan kerentanan negara terhadap instabilitas jika kepercayaan pada proses elektoral runtuh.
Fokus utama sekuel DIRTY VOTE kali ini adalah menguliti manuver oligarki di balik panggung kekuasaan. Film ini blak-blakan mengungkap bahwa sistem politik nasional telah dibajak dan direkayasa demi kepentingan kelompok elit. Semua instrumen negara—regulasi, lembaga, hingga uang negara—telah diubah menjadi alat koersif untuk mempertahankan cengkeraman kekuasaan.
Analisis kritis akan dibawakan oleh sejumlah pakar, termasuk ahli hukum tata negara Bivitri Susanti, Feri Amsari, Zainal Arifin Mochtar, dan ekonom Bhima Yudhistira. Mereka akan membahas konsekuensi manipulasi ini, khususnya peringatan sentral bahwa rezim yang kehilangan legitimasinya “pasti akan menggunakan kekerasan sebagai solusinya.”
Tim produksi mengambil langkah strategis dengan memulai riset film empat tahun sebelum Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres). Distribusi melalui Dirty Vote YouTube Channel bertujuan memastikan publik memiliki bekal data sedini mungkin. Film ini menempatkan diri sebagai dokumen pengawasan publik mendesak untuk mencermati penggerusan demokrasi.
