Presiden Prabowo Subianto menyerukan penguatan kerja sama multilateral dan hubungan antarbangsa yang lebih erat, khususnya di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, guna menjaga perdamaian dan stabilitas dunia. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Prabowo saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Dewan Eropa António Costa, yang berlangsung di Gedung Europa, Brussel, Belgia, pada Minggu, 13 Juli 2025.
Menurutnya, dalam mewujudkan hal itu, peran Uni Eropa sangat penting. Ia pun berharap organisasi politik dan ekonomi yang terdiri dari 27 negara ini dapat meningkatkan partisipasinya, khususnya terhadap Indonesia. ”Kami ingin melihat meningkatnya partisipasi Eropa dalam perekonomian kami (Indonesia, red). Dan kami juga siap untuk masuk ke dalam pasar ekonomi Uni Eropa,” ungkap Presiden Prabowo dalam keterangannya.
Kepala Negara pun meyakini kerja sama yang terjalin antara Indonesia dan Uni Eropa nantinya akan simbiotik atau saling menguntungkan. ”Eropa memiliki ilmu pengetahuan, teknologi, pendanaan, pengalaman bertahun-tahun dalam manajemen dan ekonomi. Sementara kami, memiliki sumber daya strategis, mineral penting, serta komoditas pertanian yang akan saling menguntungkan dalam kerangka kerja sama strategis ini,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan data penting tentang interaksi sosial–kultural Indonesia dan Eropa, termasuk tingginya jumlah wisatawan dan pelajar Indonesia di Eropa. Setiap tahunnya, kata dia, 8 juta warga Indonesia mengunjungi Eropa, dan lebih dari 3.000 mahasiswa Indonesia menempuh studi di berbagai universitas di Eropa dengan beasiswa dari pemerintah. ”Ke depan, kami ingin lebih banyak lagi pelajar Indonesia menimba ilmu di Eropa,” katanya.
Dalam pernyataannya, mantan Menteri Pertahanan (Menhan) era Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini juga menyampaikan keterbukaan Indonesia terhadap kehadiran institusi internasional, baik di sektor pendidikan maupun kesehatan. Menurutnya, ini sebagai bagian dari komitmen Indonesia terhadap keterlibatan global yang konstruktif.
”Dalam dua tahun terakhir, Indonesia juga telah membuka banyak sektor untuk partisipasi asing, termasuk sektor kesehatan. Rumah sakit asing dan institusi medis internasional kini diperkenankan membuka cabang atau afiliasi di Indonesia,” tegasnya.