Panitia acara “NGALAMALANG: Sound of Humanity” secara resmi telah membuka donasi kemanusiaan via QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk membantu korban bencana di Sumatra, yang meliputi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Ketua pelaksana “NGALAMALANG: Sound of Humanity”, Jadmiko Adi W, mengungkapkan bahwa dibukanya donasi kemanusiaan via QRIS ini untuk memudahkan masyarakat Malang Raya yang ingin turut berbagi kepada warga terdampak bencana di Sumatra.
Disamping itu, lanjut Jadmiko, alasan menggunakan metode Qris karena praktis dan aman. “Jadi, selain transfer, untuk berdonasi buat bencana di Sumatra kini juga bisa melalui QRIS resmi NGALAMALANG,” ujarnya, pada Jumat, 12 Desember 2025.
Adapun donasi melalui transfer bank, dia menyebutkan, masyarakat dapat menyalurkannya ke rekening BCA 0620776572 atas nama Jadmiko Adi W. Donatur yang telah berdonasi dapat melakukan konfirmasi ke Devi Dedy lewat nomor 0856-0756-8403.
Sebelumnya, sejumlah komunitas dari berbagai bidang di Malang Raya telah bersiap menggelar aksi solidaritas akbar bertajuk “NGALAMALANG: Sound of Humanity”. Gerakan kolaboratif ini sebagai wujud nyata dukungan untuk pemulihan pascabencana di Sumatra.
Gerakan kemanusiaan ini akan berlangsung di Lapangan SM Boomi Carnival, Kota Malang, pada Jumat, 19 Desember 2025. Kegiatan ini akan memadukan elemen seni, musik, dan aksi sosial dalam satu panggung untuk menyerukan kepedulian masyarakat luas.
Jadmiko mengungkapkan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar konser musik, tetapi momentum untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap korban bencana di Sumatra. “Gerakan ini lahir dari keprihatinan bersama atas bencana di Sumatra,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa alasan utama menggelar kegiatan ini adalah panggilan kemanusiaan. Menurutnya, bencana besar yang menewaskan ribuan jiwa tersebut memanggil nurani semua kalangan di Malang Raya untuk turut bersolidaritas. “Jarak yang jauh tidak memisahkan rasa persaudaraan sesama anak bangsa,” ungkapnya.
Oleh karena itu, kata dia, keterlibatan berbagai komunitas di Malang Raya dalam aksi ini sangat esensial untuk mendorong gerakan kemanusiaan yang lebih masif dan inklusif. “Melalui ruang ekspresi seni ini, masyarakat dapat berpartisipasi sekaligus memberikan dukungan nyata bagi pemulihan pascabencana di Sumatra.”
Jadmiko menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan kemanusiaan ini bersifat sukarela dan pihaknya tidak mencari keuntungan sepeser pun. “Semua pendukung acara, mulai dari talent, artis, penyedia sound system, lighting, stage, hingga tim produksi dan panitia berkontribusi secara gratis dan sukarela,” tegasnya.
