Jejaring Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Jawa Timur sukses menyelenggarakan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) 2025, di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Kabupaten Malang, pada tanggal 21–22 Agustus 2025.
Kegiatan yang mengusung tema “Menuju Jawa Timur sebagai Creative Province: Kolaborasi, Inovasi, dan Ekosistem Berdaya” ini diikuti oleh 62 peserta, mewakili 21 dari 34 kota/kabupaten anggota jejaring ICCN Jawa Timur.
Digelarnya Rakorda ICCN Jawa Timur 2025 ini bukan hanya menjadi ajang konsolidasi antar pelaku ekonomi kreatif di Jawa Timur, akan tetapi juga wadah untuk memperkuat kebijakan strategis nasional dan regional dalam pengembangan ekonomi kreatif.
Selain itu, kegiatan ini juga untuk memperkenalkan potensi KEK Singhasari sebagai kawasan berbasis inovasi, serta merumuskan langkah untuk mendorong Jawa Timur jadi provinsi kreatif berbasis kolaborasi komunitas dan jejaring ICCN.
KEK Singhasari: Pusat Inovasi Pendidikan dan Ekonomi Kreatif Digital
Dipilihnya KEK Singhasari sebagai tuan rumah Rakorda ICCN Jawa Timur 2025 memiliki alasan yang kuat. Sebagai kawasan ekonomi khusus pertama di Indonesia yang fokus pada pendidikan dan ekonomi digital, KEK Singhasari dinilai memiliki posisi strategis untuk menjadi model pengembangan kawasan berbasis inovasi. Inisiatif ini selaras dengan rencana pengembangan Creative Complex yang mengintegrasikan Asta Ekraf dan Asta Cita Presiden RI poin ke-3 tentang Ekonomi Kreatif.
Tak hanya itu, Rakorda ICCN Jawa Timur 2025 ini juga menjadi pintu pembuka untuk program lanjutan kolaborasi ICCN dan KEK Singhasari melalui Indonesia Creative Cities Academy (ICCA) yang menegaskan komitmen bersama dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif berbasis hexa helix.
Jawa Timur, Poros Ekonomi Kreatif Nasional
Sebagai provinsi dengan kekayaan budaya, sejarah, dan sumber daya manusia, Jawa Timur memiliki potensi besar jadi motor penggerak ekonomi kreatif di Indonesia. Melalui Rakorda ini, jejaring ICCN Jawa Timur memperkuat sinergi lintas kota/kabupaten untuk membangun ekosistem kreatif yang terstruktur dan berdaya saing global.
Agenda Rakorda ICCN Jawa Timur 2025 tidak hanya membahas penguatan jejaring, tetapi juga menggali isu strategis seperti pengembangan city branding, penguatan sumber daya manusia, pemetaan potensi, hingga perlindungan kekayaan intelektual. Semua ini diarahkan untuk menciptakan strategi nyata yang dapat dijalankan oleh pemerintah daerah di Jawa Timur bersama komunitas, akademisi, dunia usaha, dan media.
Tokoh Nasional Turut Hadir
Rakorda ICCN Jawa Timur 2025 di KEK Singhasari ini mendapat dukungan penuh dari pemangku kepentingan lintas sektor. Hadir secara langsung diantaranya, Yovie Widianto, Staf Khusus Presiden RI Bidang Ekonomi Kreatif; Emil Elestianto Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur; Edwin Manansang, Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK; Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI Periode 2014–2019, dan delegasi Pemerintah Daerah Malang Raya.
Selain itu, Executive Committee ICCN Sam Vicky Arief dan CEO KEK Singhasari K.R.A.T. David Santoso turut hadir dalam Rakorda ICCN Jawa Timur 2025 ini untuk mempertegas peran KEK sebagai episentrum ekonomi digital dan industri kreatif di Indonesia.
Ketua Umum ICCN, Kang Fiki Satari, yang hadir secara daring, menegaskan bahwa Jawa Timur adalah poros strategis dalam peta ekonomi kreatif nasional. ”Jawa Timur punya energi kolaboratif yang kuat. Rakorda ini adalah bukti konkret bahwa semangat gotong royong kreatif bisa menjadi pondasi kemajuan daerah,” ujarnya.
Arah Strategis: Kolaborasi dan Aksi Nyata
Rakorda ICCN Jawa Timur 2025 ini menghasilkan berbagai usulan, mulai dari pembangunan platform bersama untuk pemetaan potensi kreatif, penyusunan rencana strategis daerah, penguatan riset berbasis kebutuhan, hingga pembentukan forum ekonomi kreatif di setiap kota/kabupaten.
Seluruh langkah tersebut dirancang agar sejalan dengan Asta Ekraf Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) RI dan Asta Cita Presiden RI, guna menjadikan Jawa Timur sebagai Creative Province yang berdaya saing global dan berkelanjutan.