Empat wilayah kabupaten di Provinsi Sumatra Utara—meliputi Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan—dilanda bencana akibat cuaca ekstrem secara bertubi-tubi pada Senin, 24 November dan Selasa, 25 November 2025. Bencana yang terjadi meliputi banjir, banjir bandang, hingga tanah longsor.
Menyikapi rentetan peristiwa bencana yang melanda wilayah Sumatra Utara tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan sejumlah langkah sebagai upaya awal penanganan darurat di wilayah terdampak.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya telah mengerahkan tim yang dipimpin oleh Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi untuk melakukan koordinasi dan menyusun langkah-langkah penanganan darurat bersama BPBD, TNI-Polri, dan pemerintah daerah setempat.
”Kita prihatin karena di berbagai tempat terjadi bencana baru saja kemarin di Sumatra Utara, ada lima kabupaten dan kota yang mengalami banjir, longsor, dan banjir bandang. Menyikapi peristiwa ini BNPB telah mengerahkan tim dipimpin Deputi 4 melalui Bandara Silangit Tapanuli Utara,” kata Kepala BNPB usai melaksanakan agenda di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Rabu, 26 November 2025.
Suharyanto mengungkapkan bahwa selain melaksanakan fungsi koordinasi dan pendataan, tim BNPB yang datang juga turut membawa sejumlah bantuan kebutuhan dasar untuk masyarakat terdampak bencana.
“Tentu membawa barang kebutuhan dasar masyarakat terdampak sekaligus memberikan solusi yang akan dilakukan langkah pertama juga sudah berkoordinasi dengan unsur BPBD, TNI-Polri, dan pemerintah daerah bersama unsur-unsur lainnya,” ungkapnya.
Selanjutnya, Kepala BNPB mengatakan, pihaknya akan melakukan upaya membuka akses yang terputus akibat tanah longsor di sejumlah titik yang menghubungkan antara Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
”Tentunya, pertama adalah membuka akses, karena banyak titik-titik di jalan antara Sibolga ke Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan terputus termasuk ke Tarutung. Ini yang akan dibuka dalam waktu satu hingga dua hari ini,” terangnya.
Evakuasi Jalur Udara dan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC)
Kepala BNPB mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengerahkan dua pesawat untuk penanganan darurat di Sumatra Utara, yakni helikopter jenis Airbus untuk melakukan evakuasi dan pesawat jenis Caravan guna melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
“Saya juga akan berangkat besok pagi (Kamis, 27 November 2025). Saya akan menggeser satu pesawat helikopter Airbus yang cukup besar untuk membantu evakuasi, menjaga transportasi, dan mengirimkan satu pesawat fixed-wings jenis Caravan untuk melaksanakan operasi modifikasi cuaca,” ujarnya.
Ia mengatakan, upaya yang akan dilakukan tersebut salah satunya adalah sebagai bentuk kehadiran pemerintah pusat untuk mendampingi daerah dalam penanganan darurat serta memastikan bahwa keselamatan masyarakat adalah hal yang harus diprioritaskan.
“Saya sendiri tadi diperintah langsung oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto melalui Sekretaris Kabinet, dan ini perkembangan yang terjadi di lapangan akan kita laporkan secara kontinu. Artinya, Bapak Presiden selalu memonitor terkait dengan keselamatan masyarakat, yang itu menjadi hal yang penting,” katanya.



