Pemain sekaligus kapten Tottenham Hotspur, Son Heung-min, mengumumkan bahwa akan meninggalkan klub pada musim panas ini. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Son saat konferensi pers pada Sabtu, 2 Agustus 2025, menjelang pertandingan melawan Newcastle United di Seoul, Korea Selatan.
Son bergabung dengan Spurs dari klub Jerman, Bayer Leverkusen, pada tahun 2015. Selama 10 tahun kariernya bersama klub London Utara ini, dia telah membantu klubnya meraih trofi Liga Eropa UEFA atau UEFA Europa League pada musim lalu, dan menjadi trofi pertama mereka dalam 17 tahun.
”Saya ingin mengatakan bahwa saya telah memutuskan untuk meninggalkan klub (Tottenham Hotspur, red) musim panas ini,” kata Son dalam keterangannya yang dikutip dari laman resmi Premier League. ”Itu adalah keputusan tersulit yang pernah saya buat dalam karier saya. Kenangan yang luar biasa.”
Son mengungkapkan bahwa alasannya pergi karena membutuhkan lingkungan baru setelah 10 tahun mengabdi di Tottenham Hotspur. Selama berseragam The Lilywhites—julukan Tottenham Hotspur—, dirinya merasa bangga. Sejak direkrut saat masih berusia 23 tahun, kini dia mengaku telah menjadi pria dewasa.
”Saya butuh lingkungan baru untuk mendorong diri saya. Saya butuh sedikit perubahan – 10 tahun itu waktu yang lama. Saya datang ke London Utara saat masih kecil, 23 tahun, usia yang sangat muda. Saya meninggalkan klub ini sebagai pria dewasa, pria yang sangat bangga,” ungkap pemain berusia 33 tahun ini.
”Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua penggemar Spurs atas cinta yang begitu besar kepada saya. Saya harap perpisahan ini tepat waktu dan ini adalah waktu yang tepat untuk membuat keputusan itu. Saya harap semua orang dapat menerima dan menghormatinya,” tuturnya.
Sementara itu, pelatih kepala Spurs, Thomas Frank, mengatakan bahwa Son merupakan salah satu pemain terhebat yang pernah bermain di Premier League. Ia pun tak segan menyebut Son yang juga kapten Tim Nasional (Timnas) Korea Selatan itu sebagai legenda sejati Spurs dalam segala hal.
”Secara pribadi, saya sangat ingin bekerja dengan orang dan pemain yang fantastis ini. Dia adalah legenda sejati Spurs dalam segala hal, salah satu pemain terhebat yang pernah bermain di Premier League. Tidak pernah mudah untuk menemukan waktu yang tepat, dan dengan saya yang masuk dari luar, hal itu membuatnya sedikit lebih mudah untuk mengakhiri dengan gemilang,” ungkapnya.
Son Heung-min merayakan golnya saat Tottenham Hotspur bermain imbang 2-2 melawan AS Roma dalam ajang UEFA Europa League 2024/2025, di Tottenham Hotspur Stadium, London, pada Jumat, 29 November 2025. Foto: Catherine Ivill – AMA/GettyImages
Karier Son di Spurs
Son meninggalkan Spurs sebagai salah satu pemain terhebat klub setelah tampil 454 kali di semua kompetisi, jumlah ketujuh terbanyak dalam sejarah mereka. Selama itu, dia telah mencetak sebanyak 173 gol, terbanyak kelima dalam sejarah Spurs, dengan 127 di antaranya terjadi di Premier League.
Ia juga memenangkan Sepatu Emas pada Premier League musim 2021/2022, setelah mencetak 23 gol. Tak hanya itu, dia juga berhasil memenangkan FIFA Puskás Award atau Penghargaan Puskas FIFA untuk gol solonya yang luar biasa saat Spurs menggilas Burnley dengan skor 5-0 pada 7 Desember 2019.
Setelah keberhasillan mengangkat trofi UEFA Europa League pada musim lalu, Son menjadi kapten Spurs ke-13 yang berhasil mengangkat trofi untuk klub. Disamping itu, dia juga merupakan kapten yang berhasil mengakhiri penantian panjang puasa gelar juara Spurs selama 17 tahun.