Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya membatalkan rencana aksi demonstrasi damai yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung di depan Balai Kota Malang, pada Senin, 1 September 2025. Pembatalan aksi tersebut disampaikan langsung oleh BEM Malang Raya melalui pernyataan di akun Instagram resmi mereka.
“Kami selaku Koordinator BEM Malang Raya bersama seluruh jajaran pimpinan BEM di Malang Raya menyampaikan bahwa instruksi/seruan aksi terkait aksi damai yang sebelumnya diinformasikan untuk turun hari ini DIBATALKAN. Kami juga menegaskan penarikan diri BEM Malang Raya dari segala bentuk aksi yang akan dilaksanakan di Balai Kota Malang,” demikian pernyataan resmi BEM Malang Raya.
BEM Malang Raya menjelaskan bahwa keputusan membatalkan aksi demonstrasi damai tersebut sudah berdasarkan pertimbangan objektif. Menurut mereka, situasi dan kondisi terkini di wilayah Malang Raya sarat dengan informasi mengenai potensi kericuhan besar serta indikasi rekayasa kondisi dari pihak-pihak tertentu.
Oleh karena itulah, demi mengutamakan keselamatan mahasiswa dan masyarakat, BEM Malang Raya menilai langkah taktis adalah menahan diri untuk tidak melakukan aksi demonstrasi di Balai Kota Malang dan saling menjaga satu sama lain.
BEM Malang Raya juga menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak atas perubahan keputusan ini. Mereka pun mengajak seluruh mahasiswa se-Malang Raya untuk tetap menjaga persatuan serta kewaspadaan.
“Demikian disampaikan. Atas perhatian dan pengertian teman-teman semua, kami ucapkan terima kasih. Bila ada tanggapan, pertanyaan, atau masukan, kami persilakan untuk disampaikan,” demikian pernyataan resmi BEM Malang Raya.
Meski aksi demonstrasi hari ini dibatalkan, BEM Malang Raya menegaskan bahwa perjuangan tidak hanya berhenti di jalanan. Mereka mengatakan mahasiswa tidak boleh hanya menjadi saksi, melainkan hadir sebagai pelaku utama dalam menjaga demokrasi, menegakkan keadilan, dan memastikan suara rakyat tetap terdengar.
Oleh karena itu, BEM Malang Raya pun merilis lima sikap resmi untuk menegaskan arah gerakan mahasiswa merespons kondisi terkini:
- Penjadwalan ulang aksi massa
Agenda aksi ditunda hingga situasi lebih kondusif demi keselamatan massa dan masyarakat. - Keselamatan rakyat prioritas utama
Gerakan mahasiswa tidak boleh menambah korban, melainkan menjaga solidaritas demi keamanan bersama. - Menolak anarkisme
BEM Malang Raya menolak segala bentuk kekerasan, perusakan, dan tindakan merugikan masyarakat. - Melanjutkan perjuangan konstitusional
Isu publik tetap dikawal lewat kajian kritis, advokasi, forum akademik, media, dan jalur hukum. - Menguatkan persatuan nasional
Seluruh elemen bangsa diajak menahan diri, meninggalkan ego sektoral, dan mengedepankan kepentingan nasional.
Terakhir, BEM Malang Raya menegaskan bahwa perjuangan mahasiswa harus berlandaskan nilai kemanusiaan, keberanian moral, dan tanggung jawab kebangsaan. “Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia! Hidup Perempuan Indonesia! Panjang Umur Perjuangan!” tegas mereka dalam pernyataan resminya.