Jejak pijar distorsi dan sorotan lampu panggung membekas kuat di Hi5Five Lounge, Kota Malang, pada Kamis, 28 November 2025. Melalui Maximum Voltage Rock Festival II, kota ini kembali menegaskan statusnya sebagai rumah bagi musik cadas. Mengusung tema “Distortion of Imagine”, festival ini berhasil menangkap potret energi yang setara dan membuktikan bahwa komunitas underground hingga rock alternatif Malang Raya memiliki basis massa setia dan layak diperhitungkan.
Malam itu dipenuhi kurasi band lokal yang dirancang untuk memacu adrenalin para penonton tanpa henti. Panas panggung dibuka oleh hantaman Secretplan, segera diikuti oleh performa solid dari Red Valley yang menjaga tensi tetap tinggi dengan sound gahar. Momen krusial lainnya diisi oleh Somniumsaic dan Vesperhya, yang masing-masing menampilkan karakter musik yang kuat dan sukses membius penonton hingga area moshpit memanas.
Puncak klimaks malam itu ditutup oleh Brigade 07. Band pop-punk kenamaan Malang ini menutup acara dengan sing-along massal yang meriah, menuntaskan perayaan distorsi dengan keringat dan kepuasan maksimal. Berhasil mematahkan stigma ketergantungan gigs pada band luar kota, Maximum Voltage berkomitmen untuk menjaga nyala api ini tetap hidup sebagai agenda bulanan yang rutin.
Di balik hingar-bingar moshpit, Maximum Voltage memiliki misi strategis utama: menjadi platform bagi band-band lokal untuk menunjukkan bahwa mereka eksis dan layak diperhitungkan. Project Leader, Mary Jona, menyebut acara ini sebagai kawah candradimuka bagi musisi orisinal. Demi mendukung profesionalisme, setiap band difasilitasi dengan rekaman video live performance berkualitas tinggi dari penampilan mereka.
“Event ini merupakan sebuah showcase untuk teman-teman musisi yang punya karya sendiri. Jadi mereka di sini bisa pamer karya, menunjukkan ke masyarakat luas bahwa karya-karya teman rock di Malang ini bisa diperhitungkan secara internasional,” ujar Jona. Pernyataan ini sekaligus menjadi penegas bahwa skill dan nyali band rock di Malang Raya tidak bisa dipandang sebelah mata dalam peta musik nasional.








