Sabtu Membaca hadir sebagai ikon literasi di Taman Slamet, Kota Malang, mengubah taman kota menjadi perpustakaan terbuka yang inklusif. Ratusan buku digelar di atas tikar setiap akhir pekan, mengundang siapa saja—mulai dari anak-anak hingga dewasa—untuk mampir dan menikmati berbagai bacaan berkualitas secara gratis di ruang publik.

Rutin digelar setiap hari Sabtu pagi, kegiatan ini menawarkan suasana santai yang jauh dari kesan kaku perpustakaan konvensional. Pengunjung bebas memilih tempat duduk di area taman, berdiskusi dengan sesama pembaca, atau sekadar menikmati waktu tenang bersama buku pilihan di tengah kesejukan udara Malang.

Diinisiasi oleh Hariyono (Cak Pendek), gerakan ini membawa misi sederhana untuk mendekatkan akses buku kepada publik demi meningkatkan minat baca. Dengan menghilangkan sekat birokrasi dan biaya, Sabtu Membaca berupaya menanamkan kembali kecintaan literasi kepada seluruh lapisan masyarakat secara langsung dan nyata.

Tak hanya sekadar lapak baca, komunitas ini telah berevolusi menjadi ruang sosial yang hangat tempat gagasan dipertukarkan dan pertemanan terjalin. Konsistensi mereka membuktikan bahwa kegiatan literasi bisa dikemas menyenangkan, mudah diakses, serta memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial warga kota.