Skip to content

Strategi Percepatan Implementasi Model Hybrid dalam Ekonomi Kreatif dan Industry 5.0

Harry Waluyo

Model hybrid open-proprietary dapat segera diterapkan dalam ekonomi kreatif dan Industry 5.0 di Indonesia dengan pendekatan yang terstruktur dan kolaboratif. Berikut adalah langkah-langkah percepatan implementasinya:

1. Regulasi: Framework yang Fleksibel & Progresif
Membentuk Regulatory Sandbox untuk Model Hybrid
Pemerintah dan pemangku kepentingan perlu membuat regulatory sandbox untuk menguji kebijakan open-proprietary dalam industri kreatif.

Model ini memungkinkan startup dan industri untuk beroperasi dengan aturan yang lebih fleksibel sebelum kebijakan permanen diberlakukan.

Contoh: Uni Eropa memiliki regulatory sandbox untuk teknologi AI dan blockchain.

Merevisi dan Menyederhanakan Regulasi KI
Saat ini, proses paten dan perlindungan hak cipta masih rumit dan lambat.

Indonesia dapat meniru pendekatan China dengan membuat sistem paten yang lebih cepat untuk inovasi berbasis open source, tetapi tetap memberi ruang bagi proprietary licensing.

Solusi: Penggunaan blockchain dalam pencatatan KI untuk transparansi dan efisiensi.

2. Infrastruktur Digital: Membangun Ekosistem Teknologi Pendukung
Mengembangkan Platform Digital Nasional Berbasis Open-Closed System
Pemerintah dapat membangun platform nasional untuk kolaborasi open-proprietary, mirip dengan model China (HarmonyOS).

Manfaat: Mendorong adopsi teknologi berbasis open source dalam industri kreatif tanpa kehilangan kendali strategis.

Menerapkan Blockchain untuk Monetisasi IP & Royalty
Blockchain-based smart contracts dapat memastikan pembagian keuntungan yang adil antara kreator dan platform.

Contoh: Ethereum telah digunakan dalam sistem royalti otomatis berbasis NFT untuk industri seni dan musik.

Mendorong Adopsi Cloud dan AI untuk Ekosistem Kreatif
Cloud computing dapat digunakan untuk membangun platform hybrid yang memungkinkan kolaborasi open source dengan tetap menjaga hak eksklusif untuk monetisasi.

Contoh: Google dan Alibaba menawarkan AI open-source tetapi tetap memiliki versi premium untuk layanan berbayar.

3. SDM & Kapasitas: Meningkatkan Kompetensi Talenta Digital
Meluncurkan Program Upskilling dan Reskilling Berbasis Micro-Credential
Indonesia perlu menciptakan kurikulum berbasis sertifikasi digital untuk membekali SDM dengan keahlian open source, proprietary, dan monetisasi IP.

Contoh: India bekerja sama dengan Microsoft untuk pelatihan AI berbasis open source.

Inkubasi & Hackathon Hybrid untuk Ekonomi Kreatif
Mendorong inkubator startup hybrid dan hackathon untuk menciptakan inovasi berbasis open source yang dapat dikembangkan menjadi model bisnis proprietary.

Contoh: Red Hat mengadakan hackathon global untuk pengembangan solusi open-proprietary.

4. Insentif Ekonomi: Mendorong Investasi & Monetisasi yang Berkelanjutan
Insentif Pajak & Pendanaan bagi Startup Hybrid
Pemerintah dapat memberikan pemotongan pajak bagi startup dan perusahaan yang menggunakan model open-proprietary.

Contoh: Korea Selatan memberikan insentif pajak bagi perusahaan berbasis & open innovation.

Mendorong Investasi Private-Public Partnership (PPP)
Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan investor dapat mempercepat pengembangan ekosistem hybrid.

Contoh: Alibaba Cloud bekerja sama dengan pemerintah China untuk pengembangan ekosistem digital berbasis hybrid.

Kesimpulan: Langkah Konkret untuk Percepatan Implementasi

Prioritas 1 (0–12 Bulan):
– Membentuk Regulatory Sandbox untuk model hybrid
– Menyusun framework lisensi hybrid (open-proprietary)
– Mengembangkan program inkubasi dan hackathon hybrid

Prioritas 2 (1–3 Tahun):
– Menerapkan blockchain untuk monetisasi IP
– Meluncurkan platform digital nasional berbasis open-closed system
– Meningkatkan upskilling SDM ekonomi kreatif berbasis AI & open source

Prioritas 3 (3–5 Tahun):
– Standardisasi regulasi KI berbasis teknologi
– Meningkatkan insentif dan investasi dalam ekonomi kreatif hybrid
– Ekspansi model “hybrid* ke pasar global

Dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat mempercepat transformasi ekonomi kreatif berbasis hybrid, memastikan inovasi tetap berkembang, dan menciptakan ekosistem yang berkelanjutan di era Industry 5.0.

Siapkah kita mengambil langkah pertama untuk membangun ekosistem hybrid ini?

Jangan Lupa! Tinggalkan Komentar

Baca Berita Lainnya

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?