Skip to content

Pemkot Malang Siapkan Eks Gedung Poltekom Jadi Sekolah Rakyat

REDAKSI EPOCHSTREAM

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berkomitmen untuk turut menyukseskan program Sekolah Rakyat sebagaimana diwacanakan oleh pemerintah pusat. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat ditemui di Balai Kota Malang, pada Kamis, 27 Maret 2025.

Seperti diketahui, pemerintah pusat telah mencanangkan program pembangunan Sekolah Rakyat guna meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Program ini dirancang jadi sekolah berasrama gratis yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.

Terkait realisasinya di Kota Malang sendiri, Wahyu Hidayat mengatakan pihaknya telah menyiapkan fasilitas bangunan eks kampus Politeknik Kota Malang (Poltekom) yang berlokasi di kawasan Tlogowaru untuk mendukung program pemerintah pusat tersebut.

”Kota Malang mengusulkan untuk bisa dibangun di eks kampus Poltekom. Kemarin, tim dari Kemensos (Kementerian Sosial) dan Kementerian PU (Pekerjaan Umum) sudah meninjau (lokasi dan bangunannya),” ungkap Wali Kota Malang.

Ia menyampaikan, sebagaimana harapan Presiden Prabowo, program Sekolah Rakyat ini dapat terlaksana pada tahun ajaran 2025/2026 mendatang. Terutama, di daerah yang sudah memiliki lahan dan bangunan, termasuk untuk penginapannya.

”Harapannya, (program Sekolah Rakyat) ini bisa terlaksana dan bisa menekan angka putus sekolah, karena targetnya seribu siswa. Ini semua untuk warga Kota Malang yang masuk dalam kategori kemiskinan grade (tingkat, red) 1, 2, dan 3,” ujarnya.

Meski demikian, Wali Kota Malang mengatakan pihaknya masih menunggu terkait kepastian jenjang pendidikan yang akan dilaksanakan terlebih dahulu. Saat ini, kata dia, masih diatur oleh Kemensos dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

”Untuk jenjangnya mulai SD, SMP, sampai SMA. Tapi, nanti yang mana dulu? Apakah SD, SMP, atau SMA dulu. Nanti akan diatur oleh Kemensos dan Kemendikdasmen. Bagaimana tenaga pengajarnya, kurikulumnya akan diatur pusat, tapi bagi warga Kota Malang,” ujarnya.

Ia menyebutkan pemerintah pusat sendiri telah menganggarkan dana Rp100 miliar untuk setiap lokasi Sekolah Rakyat. Dana itu akan digunakan untuk membiayai seluruh kebutuhan sekolah muridnya, mulai dari seragam, makan, asrama, peralatan sekolah, dan lainnya.

”Jadi, karena sistemnya boarding school, mereka akan menginap di sana,” kata Wahyu Hidayat. Dengan konsep sekolah berasrama tanpa pungutan biaya ini, dia pun berharap anak-anak dari keluarga prasejahtera di Kota Malang bisa mendapatkan pendidikan berkualitas.

Disamping itu, Wali Kota Malang juga berharap lulusan Sekolah Rakyat ini tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat yang kemudian dapat menjadi agent of change atau agen perubahan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

”Kebanyakan kan putus sekolah kan karena masalah ekonomi, mudah-mudahan dengan program (Sekolah Rakyat) ini angka putus sekolah bisa turun. Dan dengan program boarding school ini hasilnya luar biasa, karena sudah dicoba,” tuturnya.

Jangan Lupa! Tinggalkan Komentar

Baca Berita Lainnya

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?