EPOCHSTREAM – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. melalui anak usahanya, PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (PT JPB), yang mengelola Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi atau Probowangi, mencatat bahwa progres konstruksi pembangunan Tahap I jalan tol ini mencapai 73,53% hingga tanggal 16 Februari 2025.
Pembangunan Tahap I ini merupakan pembangunan dari Probolinggo sampai dengan Besuki yang terbagi atas 3 Paket Pekerjaan Konstruksi, yaitu Paket 1 (Gending-Kraksaan), Paket 2 (Kraksaan-Paiton) hingga Paket 3 (Paiton-Besuki).
Pembangunan ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam merealisasikan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya pada percepatan pembangunan infrastruktur strategis untuk meningkatkan konektivitas wilayah dan swasembada pangan.
Direktur Utama PT JPB Adi Prasetyanto mengatakan bahwa pembebasan lahan hingga 16 Februari 2025, tercatat progresnya mencapai 99,55%. Ia menyebutkan, sesuai dengan Permenko Perekonomian No. 9 Tahun 2022, pembebasan lahan dan pembangunan Jalan Tol Probowangi difokuskan pada ruas Probolinggo-Besuki.
Dengan segera selesainya pembangunan Tahap I Jalan Tol Probowangi tersebut, dirinya optimis nanti dapat mendukung penguatan ekonomi sekaligus mengurangi kesenjangan infrastruktur antar wilayah, khususnya di Jawa Timur.
”Secara keseluruhan, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 175,4 km terbagi menjadi dua Tahap Pembangunan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah, saat ini baru dilaksanakan tahap Gending-Besuki sepanjang 50 km,” ujarnya.
Ia menambahkan, Jalan Tol Probowangi tidak hanya memperlancar arus logistik dan mobilitas masyarakat, tetapi juga menjadi katalisator pengembangan sektor pariwisata, pertanian, dan industri di kawasan Tapal Kuda (Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang, Pasuruan, Situbondo, Probolinggo).
Adi mengatakan, jika pembebasan lahan sesuai dengan target, pengerjaan konstruksi untuk Segmen Gending-Kraksaan ditargetkan dapat selesai pada Maret 2025 dan dapat digunakan untuk fungsional selama periode libur Hari Lebaran Tahun 2025. Sedangkan untuk Segmen Kraksaan-Besuki, kata dia, ditargetkan selesai di tahun 2025.
”Dalam membangun jalan tol ini, kami bersama kontraktor pelaksana, konsultan pengawas dan konsultan pengendali mutu akan memastikan keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan publik hingga keselamatan lingkungan,” ungkapnya.
”Kami juga menjaga TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dalam proyek ini, sebanyak mungkin menggunakan sumber daya setempat dalam pekerjaan, termasuk penyediaan tenaga kerja, peralatan serta bahan dalam negeri,” lanjut Adi.
Untuk diketahui, pembangunan Tahap I Probolinggo-Besuki nantinya akan memiliki tiga Gerbang Tol (GT), yaitu GT Kraksaan, GT Paiton, dan GT Besuki. Selain itu juga akan memiliki 3 buah simpang susun yaitu SS Kraksaan, SS Paiton dan SS Besuki.
Secara keseluruhan, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi terbagi atas tujuh seksi, yaitu Seksi 1 Gending-Kraksaan (12,88 km), Seksi 2 Kraksaan-Paiton (11,20 km), Seksi 3 Paiton-Besuki (25,60 km), Seksi 4 Besuki-Situbondo (42,30 km), Seksi 5 Situbondo-Asembagus (16,76 km), Seksi 6 Asembagus-Bajulmati (37,45 km), dan Seksi 7 Bajulmati-Ketapang (29,21 km).
Diketahui pula, jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikelola oleh PT JPB yang nantinya dapat memangkas waktu tempuh Probolinggo s.d Besuki yang semula sekitar 1 jam 15 menit menjadi 30 menit dengan kecepatan rata-rata 80-100 km/jam.
Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi tersebut merupakan ruas pamungkas dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan ujung barat hingga ujung timur pulau Jawa untuk meningkatkan konektivitas serta mempermudah mobilitas orang, barang dan jasa.