EPOCHSTREAM – Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana, melakukan kunjungan kerja ke Bali dan menghadiri kegiatan “Aksi Bersih Sampah Laut” di Pantai Kuta, pada Sabtu, 4 Januari 2025. Kegiatan tersebut sebagai upaya menjaga kebersihan dan kelestarian destinasi wisata bahari.
Selain Menpar Widiyanti Putri Wardhana, hadir pula dalam kegiatan Aksi Bersih Sampah Laut tersebut, yakni Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata Zita Anjani serta berbagai elemen masyarakat.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Perlindungan Lingkungan Hidup bersama sejumlah kementerian/lembaga serta pemerintah daerah Bali ini sebagai wujud kolaborasi pemerintah dalam upaya menciptakan pariwisata Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan.
”Saya sangat mengapresiasi upaya Kementerian Lingkungan Hidup dan juga seluruh pihak yang terlibat. Karena permasalahan sampah di destinasi bahari memerlukan kesadaran dan tindakan nyata dari semua pihak,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa kegiatan Aksi Bersih Sampah Laut ini merupakan wujud nyata, gerak cepat dan gerak bersama Pemerintah Pusat dan Daerah dalam mengatasi persoalan sampah kiriman yang dibawa oleh angin musim Barat. Dimana, angin musim barat ini sendiri berlangsung sejak Oktober 2024 hingga Maret 2025 dan fenomena ini terjadi setiap tahunnya.
Dalam kegiatan Aksi Bersih Sampah Laut ini, dia mengatakan, Kemenpar turut melibatkan lebih dari 500 peserta yang didalamnya termasuk mahasiswa dan dosen dari Politeknik Pariwisata Indonesia (Poltekpar) Bali.
Saat ini, Widiyanti menerangkan, Kemenpar juga telah mencanangkan Gerakan Wisata Bersih sebagai bagian dari program quick wins atau program unggulan di tahun 2025. Melalui gerakan itu, kata dia, Kemenpar membentuk Satgas wisata bersih untuk meningkatkan kebersihan di berbagai destinasi wisata dan menjalin kolaborasi bersama kementerian dan lembaga terkait, pemerintah daerah maupun stakeholder lainnya.
”Mari kita pastikan agar Indonesia dikenal sebagai destinasi yang bersih dan terawat. Dan tentunya destinasi yang nyaman bagi wisatawan. Semoga kehadiran kita semua hari ini bisa menginspirasi banyak pihak untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia sebagai destinasi wisata yang bersih dan sehat,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan kegiatan Aksi Bersih Sampah Laut adalah implementasi arahan Presiden RI Prabowo Subianto untuk menyelesaikan permasalahan sampah laut.
Berdasarkan sistem informasi pengelolaan sampah nasional tahun 2023 pengurangan sampah tercatat baru mencapai 14,32 persen. Data tersebut menunjukkan hampir 82 persen lebih belum dikelola dengan baik.
Oleh karena itulah, lanjut Hanif, diperlukan perubahan paradigma pengelolaan sampah yang menitikberatkan pengelolaan pada tempat pemrosesan akhir (TPA) beralih ke upaya pengolahan sampah di hulu dan pengembangan industrialisasi pengelolaan sampah.
”Pengelolaan sampah ini menjadi penting mengingat Bali menjadi sektor wisata unggulan. Dan wisata yang salah satunya dilihat adalah kebersihan lokasinya. Harapannya melalui kegiatan ini memberikan semangat dan motivasi bahwa Pemerintah Pusat berada dan bersama-sama pemerintah dan masyarakat Bali di dalam penanganan ini,” tuturnya.
Lebih lanjut, Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya mengucapkan terima kasih atas upaya pemerintah pusat dan seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan Aksi Bersih Sampah Laut. Ia mengakui bahwa salah satu persoalan Bali adalah sampah yang di antaranya terjadi karena siklus sampah laut.
”Upaya ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan sampah dalam rangka menjaga keindahan, keasrian dan harmoni alam Bali dan lingkungan Bali sebagai destinasi wisata yang berbasis budaya,” ujarnya.
Diketahui, ada sebanyak 2.115 peserta yang berasal dari berbagai elemen masyarakat mengikuti kegiatan Aksi Bersih Sampah Laut yang terbagi menjadi 10 zona atau area pemungutan sampah. Pemungutan sampah ini wajib dilakukan secara terpilah antara sampah organik dan anorganik. Kemudian akan dilakukan penimbangan sesuai dengan jenisnya.