Skip to content

Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Qurothul Ayuni

Sebagaimana disebutkan dalam deklarasi International council of sport and physical education, olahraga adalah kegiatan yang mengikutsertakan sebagian besar otot tubuh. Beberapa jenis olahraga diantaranya, seperti lari, bersepeda, dan berenang.

Di era saat ini, beragam olahraga tersebut tengah digandrungi oleh hampir semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Hal itu dapat dilihat dari ramainya masyarakat yang jalan-jalan, bersepeda hingga lari-lari kecil di sejumlah fasilitas publik.

Diketahui, efek berolahraga yang bersifat ritmik (berirama atau mengikuti pola irama) dan terus menerus, semisal jalan, lari, bersepeda, dan berenang yang melibatkan otot-otot panggul dan tungkai akan memberikan efek latihan yang dikehendaki.

Akan tetapi, berbeda dengan latihan berat seperti angkat besi yang hanya menggunakan otot-otot lengan seperti push up, dan latihan yang tidak terus-menerus seperti golf tidak cukup efektif untuk menimbulkan efek latihan yang diinginkan.

Setiap kali, sebelum berolahraga, harus didahului pemanasan dan diakhiri masa pendinginan. Pemanasan akan membantu melebarkan pembuluh darah otot dan secara bertahap meregangkan tendo serta ligamen, sehingga kemungkinan terjadinya cedera dapat dihindari. Pada masa pendinginan, pompa otot tungkai masih tetap bekerja sampai keperluan aliran darah ke jaringan menurun. Selain itu, pengangkutan hasil sisa metabolisme jadi lebih efektif.

Oleh karena itu, olahraga sebaiknya tak hanya menguntungkan, tapi juga yang menyenangkan agar bisa dilakukan secara kontinyu atau terus menerus. Nah, supaya lebih semangat, berikut ini manfaat olahraga untuk kesehatan fisik dan mental:

1. Mengurangi Stres
Bila anda menghadapi stres, otot menjadi tegang. Otot manusia terdiri dari kumpulan serat yang berukuran rambut. Ada sekitar 6 miliar serat otot dalam tubuh yang berhubungan dengan tulang. Bila mengadakan pemanasan, darah akan mengalir menuju otot, membawa lebih banyak zat pembakar dan oksigen. Jika dilakukan dengan berangsur, akan mengurangi terjadinya stres kemudian.

2. Meningkatkan Konsumsi Oksigen Maksimum
Bapak senam aerobik, dr. Kenneth Cooper mengadakan penelitian mengenai hubungan berbagai cabang olahraga dengan konsumsi oksigen maksimum. Ternyata mereka yang saling melakukan jalan kaki jarak jauh, lari, naik sepeda, atau berenang dengan teratur selalu menunjukan tes aerobik yang baik dengan volume oksigen maksimum tinggi.

3. Menguatkan Jantung
Otot yang baik menolong peredaran darah yang baik, sementara otot yang tidak bergerak/berolahraga menghalangi peredaran darah. Dengan kata lain anda memaksakan jantung untuk bekerja lebih berat bila tidak olahraga.

Di sini lah fakta penting bagaimana olahraga akan menolong jantung anda, yakni otot-otot yang berfungsi sebagai jantung kedua. Ketika berolahraga dan menguatkan otot-otot melalui cara memijat (memeras), otot-otot tersebut akan dapat memompa darah balik ke dalam jantung.

Ketika melakukannya teratur, jantung anda akan menjadi lebih kuat dan lebih berdaya guna. Arteri yang menyuplai otot jantung dengan darah akan bertambah besar ukurannya dan mengurangi risiko serangan jantung.

4. Mengurangi Hipertensi
Olahraga dapat menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah kapiler yang baru dan jalan darah yang baru. Dengan demikian, hal yang dapat menghambat pengaliran darah dapat dihindarkan (menurunkan tekanan darah). Walaupun kesanggupan jantung untuk melakukan pekerjaannya bertambah melalui olahraga, namun pengaruh dari berkurangnya hambatan tersebut memberikan penurunan tekanan darah yang sangat berarti.

Prinsip yang penting untuk mereka yang menderita tekanan darah tinggi ialah mulai dengan olahraga ringan seperti jalan kaki atau berenang. Olahraga berat seperti angkat besi justru lebih membahayakan keadaan penderita. Berjalan kaki teratur sekitar 30-45 menit atau lebih setiap hari akan mengurangi tekanan darah.

Selain beberapa poin di atas, olahraga bermanfaat untuk kesehatan lainnya bagi tubuh, sesuai dengan kemampuan dan dilakukan teratur. Namun demikian, yang paling penting adalah bagaimana olahraga dapat dilakukan secara rutin.

Disamping itu, apabila mengalami cedera saat berolahraga, segera hentikan kegiatan dan beristirahat. Jika ada keluhan kesehatan lainnya, kunjungi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Sumber:
Kemenkes RI
Kuntaraf, Jonathan. dr, L. Kuntaraf, Kathleen. dr. 2009. Olahraga Sumber Kesehatan. Jakarta: Indonesia Publishing House.
Moeloek, Dangsina. dr, Tjokronegoro, Arjatmo. dr. 1984. Kesehatan dan Olahraga. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI

Jangan Lupa! Tinggalkan Komentar

Baca Berita Lainnya

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?