EPOCHSTREAM – Kota Malang kembali menorehkan prestasi gemilang. Terbaru, Kota Malang berhasil lolos dalam seleksi tahap final Pengusulan Nominasi Anggota Jejaring Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN) tahun 2025.
Kepastian lolosnya Kota Malang dalam seleksi tahap final Pengusulan Nominasi Anggota UCCN tahun 2025 ini berdasarkan surat pemberitahuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Dalam surat pemberitahuan bernomor B/SD/1722/DI.01.00/D.3.3/2024 tersebut, Tim Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) menetapkan bahwa Kota Malang lolos untuk dinominasikan menjadi anggota UCCN tahun 2025.
”Kota Malang lolos untuk dinominasikan dalam Pengusulan Nominasi Anggota Jejaring Kota Kreatif UNESCO (UCCN) tahun 2025,” demikian bunyi keterangan dalam surat pemberitahuan tertanggal 8 Oktober 2024 tersebut.
Selain Kota Malang, dari informasi yang diperoleh media ini, Kabupaten Ponorogo juga lolos seleksi final ini. Artinya, Kota Makassar dan Kabupaten Tangerang, dua kota yang juga masuk dalam seleksi final ini tidak berhasil lolos.
Sebagaimana diketahui, UCCN adalah inisiatif UNESCO yang bertujuan untuk mempromosikan kerjasama antar kota di seluruh dunia yang memiliki kreativitas sebagai faktor utama dalam pembangunan ekonomi dan sosial.
Dalam tahap seleksi nasional anggota UCCN tahun 2025 ini, total ada empat kota di Indonesia yang dinyatakan lolos empat besar. Selain Kota Malang, ada juga Kota Makassar, Kabupaten Ponorogo, dan Kabupaten Tangerang.
Kota Malang sendiri mengajukan dirinya menjadi Kota Kreatif Dunia 2025 dalam kategori Media Art atau disebut Malang City of Media Art. Kategori ini diajukan meninjau besarnya potensi kreativitas Kota Malang dalam Media Art, seperti banyaknya program dan event yang berkaitan seni media.
Sejumlah program dan inisiatif tersebut mulai dari Festival Mbois, Malang Flower Carnival, Posko Visual, hingga beragam ruang publik kreatif yang dapat menyokong kolaborasi dan sinergi dari para pelaku seni media.
Tak hanya itu, Kota Malang juga dijuluki sebagai “City of Talent”. Julukan tersebut tidak terlepas dari potensi Kota Malang yang memiliki segudang talenta-talenta potensial yang dapat berkreasi dan berinovasi di kota ini.
Apalagi, dengan didukung berbagai ruang kreatif bersama yang dapat dimanfaatkan, Kota Malang saat ini menjadi rumah bagi para insan kreatif yang saling bersinergi untuk menjadi Kota Kreatif level dunia.
Ternyata, dengan apa yang diusulkan oleh Kota Malang tersebut memikat Tim Kemenparekraf dan Tim Panselnas UCCN tahun 2025 saat melakukan visitasi atau kunjungan lapangan pada akhir September 2024 lalu.
Harry Waluyo, Tim Panselnas UCCN menyebutkan bahwa salah satu indikator lolosnya Kota Malang ini karena telah menunjukkan praktik terbaik dalam pembangunan kota yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.
”Kota Malang adalah satu di antara Kabupaten/Kota di Indonesia yang layak untuk diusulkan sebagai anggota UCCN Bidang Seni Media,” ujar Harry yang juga Fasilitator ICH-UNESCO untuk wilayah Asia Pasifik tersebut.
Keberhasilan Kota Malang lolos dalam seleksi tahap final ini pun disambut baik oleh Ketua Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kota Malang, Dwi Rahayu. Ia mengaku bersyukur upaya yang telah dilakukan selama ini berbuah manis.
”Alhamdulillah, Kota Malang dinyatakan lolos untuk dinominasikan dalam Pengusulan Nominasi Anggota UCCN tahun 2025 oleh Kemenparekraf,” kata Dwi yang juga merupakan Kepala Bappeda Kota Malang tersebut.
Ia menyampaikan keberhasilan ini merupakan bukti dari komitmen pemerintah kota dalam mengembangkan sektor industri kreatif dan menjadikan Kota Malang sebagai pusat rujukan pendidikan, teknologi, seni dan budaya.
Dwi menyebutkan, salah satu upaya yang telah dilakukan tersebut seperti pembangunan dan aktivasi Malang Creative Center (MCC) yang kini menjadi wadah bagi para pelaku kreatif untuk berkarya serta berkolaborasi.
”Terima kasih atas dukungan, kerja keras dan semangat kolaborasi dari Bapak Pj. Walikota Malang, Tim Dossier, anggota KEK, seluruh Perangkat Daerah di Pemerintah Kota Malang, rekan-rekan komunitas dan pelaku industri kreatif serta stakeholder yang sudah membersamai proses panjang ini,” ujarnya.
Disamping itu, lanjut Dwi, keberhasilan lolos sebagai nominator anggota UCCN tahun 2025 tersebut merupakan bukti kolaborasi nyata Hexa Helix di Kota Malang yang perlu terus dijaga dan lebih dikuatkan lagi kedepannya.
”Termasuk dalam menyiapkan semua hal yang terkait dengan kebutuhan penilaian oleh UNESCO di tahun 2025 nanti. Selamat berjuang dan selalu berdoa untuk Kota Kreatif Dunia di tahun 2025,” tuturnya.
Ia pun berharap prestasi ini dapat mendorong banyak pihak untuk terlibat dalam mengembangkan ekosistem kreatif di Kota Malang. Sehingga, Kota Malang semakin dikenal sebagai kota inovatif, kreatif, dan inspiratif di mata dunia.
Sementara itu, Wakil Ketua KEK Kota Malang, Vicky Arief menyampaikan bahwa prestasi tersebut merupakan bukti nyata dari sinergi yang kuat antara pemerintah kota, pelaku industri kreatif, perguruan tinggi, dan masyarakat.
Ia mengatakan bahwa ke depan pihaknya akan terus menyempurnakan dossier dengan melibatkan para ahli dan komunitas kreatif sebagai upaya mewujudkan Kota Malang sebagai Kota Kreatif Dunia di tahun 2025.
”Dengan dukungan dari berbagai pihak, kami optimis Malang dapat menjadi rujukan pengembangan talenta-talenta digital di tingkat internasional,” kata Vicky yang juga Koordinator Malang Creative Fusion (MCF) ini.
Lebih lanjut, Sekretaris KEK Kota Malang, M Ziaelfikar Albaba menjelaskan bahwa konsep “Malang City of Media Art” yang diusung Kota Malang menjadi pembeda dengan kota-kota lainnya dalam seleksi anggota UCCN tahun 2025.
Melalui konsep tersebut, Ziaelfikar mengungkapkan, pihaknya menyatukan kekayaan budaya di Kota Malang dengan teknologi terkini yang akhirnya melahirkan karya-karya kreatif yang unik dan bernilai tinggi.
”Capaian yang kami terima ini adalah bukti bahwa Kota Malang telah sukses menempatkan diri sebagai pusat perkembangan seni media di Indonesia,” ujar CEO and Director of PT Indiekraf Indonesia Digital Kreatif ini.
Terlepas dari itu, keberhasilan lolos seleksi anggota UCCN tahun 2025 tersebut merupakan langkah awal dalam perjalanan panjang Kota Malang untuk mewujudkan cita-cita menjadi Kota Kreatif Dunia di tahun 2025.
Selanjutnya, Kota Malang masih akan melalui seleksi tingkat akhir di UNESCO pada tahun 2025. Untuk itu, Kota Malang akan terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mengembangkan infrastruktur kreatif, serta memperkuat jaringan kerjasama dengan kota-kota kreatif lainnya. Tujuannya adalah menjadikan Kota Malang sebagai pusat inovasi, kreativitas, dan pertumbuhan ekonomi berbasis kreativitas.