Kota Malang, dengan warisan budaya yang kaya dan komunitas seni yang dinamis, telah menjadi pusat kreativitas di Indonesia. Satu di antara aspek utama yang telah membantu mendorong pembangunan di kota ini adalah seni media. Melalui inisiatif ini, Kota Malang telah menunjukkan praktik terbaik yang sejalan dengan misi UNESCO Creative Cities Network, tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), dan Mondiacult 2022. Seni media tidak hanya membawa dampak ekonomi yang signifikan tetapi juga memberikan kontribusi pada aspek sosial, budaya, dan lingkungan yang berkelanjutan.
Dampak Ekonomi
1. Penciptaan Lapangan Kerja dan Jumlah Tenaga Kerja
Seni media telah berperan sebagai sektor industri kreatif yang berkembang pesat, membuka peluang kerja baru di bidang teknologi, desain, dan produksi konten digital. Di Kota Malang, banyak anak muda yang kini bekerja sebagai animator, desainer grafis, fotografer, videografer, hingga pengembang aplikasi. Pertumbuhan industri ini berdampak langsung pada peningkatan jumlah tenaga kerja di sektor Ekonomi Kreatif.
2. Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi
Sektor seni media telah menjadi komoditas yang dapat diekspor melalui berbagai platform digital. Produk seni seperti animasi, film pendek, dan konten digital lainnya kini dipasarkan ke luar negeri, meningkatkan devisa kota. Selain itu, acara seni media seperti festival film dan pameran digital di Malang juga telah menjadi daya tarik wisata, yang mengundang pengunjung dari berbagai negara. Ini tidak hanya memperkaya ekonomi lokal tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Dampak Sosial
1. Toleransi, Kohesi Sosial, dan Perdamaian
Seni media di Kota Malang berperan penting dalam mempromosikan pesan-pesan toleransi dan perdamaian. Melalui film dokumenter, kampanye digital, dan instalasi seni interaktif, komunitas seni di kota ini menyampaikan pesan tentang keberagaman dan pentingnya hidup dalam harmoni. Karya-karya ini merangsang dialog antara berbagai kelompok masyarakat, meningkatkan pemahaman antarbudaya, dan mempromosikan kohesi sosial.
2. Pendidikan dan Partisipasi Komunitas
Inisiatif seni media juga melibatkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan kreatif, yang memperkaya pendidikan informal. Banyak studio seni di Malang yang membuka kursus dan lokakarya bagi masyarakat, terutama bagi anak muda yang ingin belajar keterampilan baru di bidang seni digital. Ini berkontribusi pada pengembangan keterampilan lokal dan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan kreatif di kota.
Dampak Budaya
1. Identitas, Nilai, dan Makna
Seni media membantu memelihara dan memperkuat identitas budaya lokal Kota Malang. Melalui berbagai proyek seni, seniman lokal mampu merepresentasikan sejarah, tradisi, dan nilai-nilai kearifan lokal dalam format yang modern dan dapat diakses oleh generasi muda. Dengan demikian, seni media menjadi medium penting untuk menyebarkan nilai-nilai budaya lokal dan membentuk identitas kota yang unik.
2. Hak Budaya dan Akses
Seni media juga menyediakan platform inklusif yang memungkinkan semua kelompok masyarakat untuk terlibat dan mengekspresikan diri. Dengan mendukung hak budaya, Kota Malang memastikan bahwa setiap individu memiliki akses ke sumber daya budaya dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan budaya, yang memperkuat identitas kolektif dan rasa kebersamaan.
Dampak Lingkungan Berkelanjutan
1. Pembangunan Kota dan Permukiman yang Aman dan Inklusif
Seni media berperan dalam menciptakan lingkungan kota yang inklusif dan berkelanjutan (SDG 11). Misalnya, instalasi seni interaktif yang dipasang di ruang-ruang publik menciptakan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan mendukung infrastruktur ramah lingkungan. Karya seni di ruang publik juga membantu menciptakan ruang yang aman dan dapat diakses oleh semua, termasuk anak-anak, kaum difabel, dan lansia.
2. Solusi terhadap Perubahan Iklim
Proyek seni media di Malang sering kali mengangkat isu-isu lingkungan seperti perubahan iklim (Mondiacult, 2022). Dengan cara yang kreatif, seniman mampu menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan meminimalkan dampak perubahan iklim. Hal ini dilakukan melalui pameran seni bertema lingkungan, film dokumenter, dan kampanye digital yang menyebarkan informasi dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan.
3. Perdamaian dan Ketahanan
Seni media juga mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan dengan mempromosikan perdamaian dan ketahanan sosial (Mondiacult, 2022). Dengan menyampaikan pesan-pesan positif tentang keberagaman, toleransi, dan kerja sama antarwarga, seni media membantu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi semua masyarakat untuk hidup bersama dalam damai dan keharmonisan. Ini sesuai tujuan pembangunan berkelanjutan yang mencakup perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat (SDG 16).
Perspektif UNESCO Creative Cities Network, SDGs, dan Mondiacult 2022
Sebagai bagian dari UNESCO Creative Cities Network, Kota Malang berada dalam posisi strategis untuk mengimplementasikan kebijakan budaya yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan. Kota ini telah menunjukkan bahwa seni media dapat menjadi penggerak utama dalam mencapai SDGs, terutama dalam bidang inovasi, pembangunan berkelanjutan, dan kesetaraan sosial.
Dalam konteks Mondiacult 2022, enam hasil konferensi tersebut mencakup pentingnya kebijakan kebudayaan yang inklusif, hak budaya, peran teknologi digital, lingkungan berkelanjutan, dan pembangunan sosial-ekonomi berbasis budaya. Kota Malang, melalui seni media, telah mengimplementasikan nilai-nilai ini, dengan menciptakan ruang kreatif yang inklusif dan berkontribusi pada pengembangan budaya yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan ketahanan sosial.
Simpulan
Seni media di Kota Malang telah memainkan peran penting dalam pembangunan kota berkelanjutan. Dampaknya tidak hanya terbatas pada sektor ekonomi, tetapi juga merambah pada bidang sosial, budaya, dan lingkungan. Melalui kolaborasi yang kuat antara seniman, pemerintah, dan masyarakat, Kota Malang terus berinovasi dalam menggunakan seni media sebagai alat untuk menciptakan kota yang lebih inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, sejalan dengan Misi dan Tujuan UNESCO Creative Cities Network, SDGs, dan Mondiacult 2022.
Sumber:
1. UNESCO Creative Cities Network – Informasi tentang jaringan kota kreatif UNESCO, yang mendorong penggunaan budaya dan kreativitas sebagai alat pembangunan kota. Lihat di situs resmi UNESCO untuk informasi lebih lanjut tentang peran kota-kota kreatif:
– [UNESCO Creative Cities Network](https://en.unesco.org/creative-cities/)
2. United Nations Sustainable Development Goals (SDGs) – SDGs memberikan kerangka kerja untuk mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Situs resmi PBB memiliki perincian tujuan pembangunan berkelanjutan yang dapat diterapkan pada pengembangan sektor seni dan budaya:
– [United Nations SDGs](https://sdgs.un.org/goals)
3. Mondiacult 2022 – Konferensi ini membahas kebijakan kebudayaan dunia, dengan laporan hasil yang mencakup enam kebijakan utama untuk pembangunan berbasis budaya. Detail lebih lanjut dapat ditemukan dalam laporan resmi konferensi:
– [UNESCO Mondiacult 2022 Summary](https://www.unesco.org/en/articles/unesco-mondiacult-2022)
4. Laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang – Laporan statistik lokal dapat memberikan data kuantitatif tentang dampak ekonomi sektor seni di Kota Malang, seperti tingkat penciptaan lapangan kerja dan kontribusi terhadap PDB kota:
– [BPS Kota Malang](https://malangkota.bps.go.id/)
5. Buku dan Artikel Terkait – Beberapa buku yang relevan dapat mencakup “Creative Cities, Cultural Clusters and Local Economic Development” oleh Philip Cooke, (2007). “The Creative Economy” (2001) oleh John Howkins, dan laporan dari World Cities Culture Forum (https://worldcitiescultureforum.com/).