EPOCHSTREAM – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah resmi memecat atau mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong sebagai pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia pada Senin, 6 Januari 2025.
Pemecatan Shin Tae-yong terjadi usai dua pekan dirinya gagal memenuhi target dari PSSI untuk membawa Timnas Indonesia lolos ke semifinal ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024 atau yang juga dikenal dengan sebutan Piala AFF.
”(감사합니다) Kamsahamnida,” demikian ucapan akun resmi Instagram Timnas Indonesia. Kamsahamnida sendiri adalah terima kasih dalam bahasa Korea, yang artinya ini sebagai tanda akhir kerja sama dengan sang pelatih.
Sebagaimana diketahui, Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia pada tanggal 28 Desember 2019. Saat itu Ketua Umum PSSI masih dijabat oleh Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule.
Pelatih asal Korea Selatan ini ditunjuk sebagai nakhodai Timnas Indonesia untuk menggantikan Simon McMenemy yang dipecat pada tanggal 6 November 2019, usai hasil buruk selama putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2022.
Dibawah kepemimpinan McMenemy, Timnas Indonesia memang menelan lima kekalahan beruntun pada putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022, termasuk keok dari Malaysia (2-3), Thailand (0-3), dan Uni Emirat Arab (0-5).
Kehadiran Shin Tae-yong itu pun diharapkan dapat membawa Indonesia kembali bersaing di Asia usai terpuruk di Asia Tenggara. Sebab, mantan pemain Seongnam Ilhwa Chunma ini memiliki rekam jejak yang apik sebagai pelatih.
Di level klub, Shin Tae-yong pernah membawa Seongnam Ilhwa Chunma meraih Juara Liga Champions Asia pada tahun 2010 dan Juara Piala FA Korea pada tahun 2011. Kemudian, di level timnas, dirinya membawa Korea Selatan meraih gelar Juara Kejuaraan Sepak Bola Asia Timur (EAFF) pada tahun 2017.
Tak hanya itu, Shin Tae-yong juga menahkodai Korea Selatan saat Piala Dunia 2018 di Rusia. Meski gagal ke babak gugur, dia bersama Taegeuk Warriors mampu mengalahkan juara bertahan Piala Dunia, Jerman, dengan skor 2-0.
Sebagai pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong baru menjalani debutnya pada tanggal 29 Mei 2021, saat melawan Oman dalam laga uji coba di Stadion The Sevens, Dubai, Uni Emirat Arab, yang berakhir dengan kekalahan 1-3.
Sejak itu, pelatih yang akrab disapa STY ini telah memimpin Timnas Indonesia di 57 pertandingan. Dari jumlah tersebut, persentase kemenangan Garuda berada di angka 45,6% atau sebanyak 26 laga. Kemudian, 14 pertandingan berakhir seri (24,5%) dan 17 pertandingan berakhir dengan kekalahan (29,8%).
Dari 26 pertandingan yang berakhir dengan kemenangan tersebut, rekor skor terbesar Timnas Indonesia dibawah asuhan Shin Tae-yong didapat saat melawan Nepal dalam Kualifikasi Piala Asia 2023 pada 15 Juni 2022. Saat itu, skuad Garuda menang dengan skor telak 7-0 di Jaber Al-Ahmad International Stadium.
Berikutnya, dengan skor kemenangan yang sama, Timnas Indonesia juga berhasil mengalahkan Brunei Darussalam 7-0 dalam pertandingan Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Kuala Lumpur, Malaysia, pada 26 Desember 2022.
Adapun kekalahan terbesar Timnas Indonesia adalah saat melawan Irak dalam putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 16 November 2024. Saat itu, Garuda kalah dengan skor telak 1-5 dari Singa Mesopotamia.
Selama menjadi pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong diakui memang belum pernah mempersembahkan satu pun piala atau gelar juara. Bersama skuad Garuda senior, dia hanya mampu meraih juara kedua Piala AFF pada tahun 2020.
Kemudian, bersama Timnas Indonesia U23, Shin Tae-yong hanya mampu meraih medali perunggu dalam ajang SEA Games pada tahun 2021 dan meraih juara kedua Kejuaraan Remaja U23 AFF atau Piala AFF U23 pada tahun 2023.
Meski demikian, Shin Tae-yong telah berhasil mengubah wajah Timnas Indonesia. Dimana, dirinya tidak segan untuk memotong generasi skuad Garuda yang semula berisi pemain senior menjadi lebih banyak dihuni pemain muda.
Sejumlah pemain muda Timnas Indonesia yang berhasil diorbitkan oleh pelatih berusia 54 tahun tersebut diantaranya seperti Marselino Ferdinan, Ernando Ari, Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, hingga Witan Sulaeman.
Disamping itu, dirinya juga mengubah mental para penggawa Timnas Indonesia. Ia menanamkan mental juara kepada skuad Garuda serta menekankan pentingnya arti kedisiplinan, kerja keras, dan percaya diri setiap bermain.
Racikan Shin Tae-yong itu pun mulai terlihat dari beberapa prestasi yang dipersembahkannya untuk Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini. Dimana, dirinya bersama skuad Garuda berhasil menciptakan sejumlah sejarah baru.
Dimulai dari berhasil membawa Timnas Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 untuk kali pertama, dan meraih peringkat keempat Piala Asia U23 2024, yang bahkan sebagai tim debutan mampu memulangkan Korea Selatan.
Terbaru, Shin Tae-yong membawa Timnas Indonesia lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang sekaligus memperbesar peluang mewujudkan mimpi tampil di pesta sepak bola terakbar di dunia tersebut.
”Saya tegaskan kepada para pemain agar percaya diri dan berani, jangan larut dalam penyesalan setelah pertandingan selesai (saat kalah, red). Saya juga minta kepada para pemain agar tak menonjolkan dirinya sendiri, tapi fokus meraih kemenangan bersama tim. Itu yang selalu saya tegaskan sebelum bertanding,” demikian kata Shin Tae-yong saat diwawancarai FIFA, pada 2 September 2024.
Serangkaian hasil positif itu pun membawa Indonesia melesat naik pada peringkat dunia FIFA. Dari semula menempati peringkat 173 dunia di awal kedatangannya, kini Garuda naik 46 tingkat dan terbang ke peringkat 127 dunia.
Oleh karena itulah, atas prestasinya selama lima tahun menjadi pelatih Timnas Indonesia, suporter Garuda seperti La Grande Indonesia pun menjuluki Shin Tae-yong dengan The History Maker atau Sang Pembuat Sejarah.
”Datang tanpa nama, pulang sebagai legenda, pria itu bernama Shin Tae-yong, orang Korea Selatan paruh baya yang membawa kita dari titik terendah sampai bisa masuk kejajaran negara elit Asia di Kualifikasi Piala Dunia,” demikian kata La Grande Indonesia lewat akun resmi Instagram mereka.
”Terima kasih Coach Shin @shintaeyong7777 untuk dedikasi dan gairahnya kepada Sepakbola Indonesia, seperti yang anda katakan, “mari berjalan di jalan berbunga”. STY IS A LEGEND,” kata La Grande Indonesia.