Indonesia turut mengirimkan sebanyak 61 orang Tim Urban Search and Rescue (USAR) dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan dua ekor anjing pelacak (K9) untuk membantu pencarian korban gempa di Myanmar.
Mereka dilepas langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto pada Selasa, 1 April 2025, di Lapangan Bandar Udara (Bandara) Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Seperti diketahui, pada Jumat, 28 Maret 2025, Negeri Tanah Emas ini dilanda gempa bumi dengan magnitudo 7,7 yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur serta jatuhnya ribuan korban jiwa atau meninggal dunia.
Dalam arahannya jelang keberangkatan, Kepala BNPB mengatakan bahwa bantuan ini merupakan kebutuhan yang dibutuhkan Myanmar dan juga sebagai bentuk dukungan Indonesia kepada negara yang sedang dilanda bencana.
”Kita bergerak (mengirimkan bantuan kemanusiaan) atas permintaan Myanmar. Pemerintah Myanmar meminta bantuan melalui Kemenlu (Kementerian Luar Negeri RI), kemudian berkoordinasi (dengan BNPB),” kata Suharyanto.
Ia mengungkapkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan dari Indonesia ini juga telah disepakati bersama dalam Rapat Tingkat Menteri (RTM) pada Minggu, 30 Maret 2025, atau satu hari setelah gempa melanda Myanmar.
”Hari Minggu,meski suasananya masih lebaran, langsung rakor (rapat koordinasi) di bawah pimpinan Menko PMK (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Pratikno). Rapat ini memutuskan pengiriman bantuan kepada masyarakat terdampak di Myanmar,” ujarnya.
Suharyanto mengatakan, pelepasan kali ini tidak hanya berisikan Tim USAR saja, namun juga perwakilan Kemenlu dan TNI, sehingga total nya ada sebanyak 73 personel. Ia mengatakan mereka untuk sementara waktu akan bertugas selama dua minggu dan bisa menyesuaikan jika masih dibutuhkan.
Kepala BNPB menyebutkan, bantuan kemanusiaan untuk korban gempa di Myanmar ini merupakan salah satu yang terbesar. Sebab, kata dia, hampir semua elemen bangsa turut serta dalam membantu.
”Bantuan ini adalah yang terbesar. TNI mengerahkan kekuatan dan armada, Kemenkes menyiapkan 1 tim kesehatan lengkap dokter spesialis dan umum serta obat-obatan baik dari pemerintah atau swasta,” ujarnya.
”Basarnas kemarin membawa tim gabungan TNI, Polri dan BNPB. Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) dan beberapa organisasi kemasyarakatan (ormas) turut membantu dan mendukung tim,” kata lulusan Akademi Militer 1989 ini.
Dengan bantuan yang diberikan, Kepala BNPB mengatakan, tujuannya adalah untuk meringankan penderitaan rakyat Myanmar yang jadi korban gempa. ”Bantuan ini paling tidak sebagai bentuk dukungan Indonesia agar bisa berkontribusi kepada rakyat Myanmar,” tuturnya.
Sebelumnya, pada Senin, 31 Maret 2025, Pemerintah Indonesia telah memberangkatkan Tim Aju dan sejumlah bantuan logistik dan peralatan ke Myanmar dengan menggunakan Pesawat Hercules TNI AU.
Adapun bantuan logistik peralatan yang telah dikirimkan ke Myanmar tersebut antara lain, yakni bantuan dari BNPB berupa biskuit protein 1.300 pouch, makanan siap saji 500 paket, pakaian 100 pcs dan selimut 600 pcs.
Kemudian, bantuan dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) berupa tenda pengungsi sebanyak 20 set, sarong 1.000 pcs dan mie instan 100 dus. Sedangkan dari Basarnas mengirimkan satu unit truk dan dua unit genset.
Sementara itu, untuk bantuan logistik dan peralatan yang dikirimkan pada Selasa, 1 April 2025 dini berisikan bantuan dari Basarnas berupa satu unit truk, 3 anjing pelacak (K9) dan peralatan penyelamatan. Kemudian, dari Kemenhan berupa tenda pengungsi sebanyak 17 set serta tim pengawal satwa.