Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) turut mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Myanmar yang menjadi korban gempa berkekuatan M7,7, pada Jumat, 28 Maret 2025.
Pengiriman bantuan kemanusiaan untuk korban gempa di Myanmar tersebut disampaikan oleh Kepala BNPB, Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto, saat Rapat Tingkat Menteri (RTM) yang digelar secara hybrid, pada Minggu, 30 Maret 2025.
Suharyanto menjelaskan, bantuan dari Pemerintah Indonesia melalui BNPB itu berupa 24 jenis barang yang mencakup peralatan darurat, obat-obatan, serta kebutuhan dasar lainnya. Ia mengatakan bantuan ini memiliki nilai total sebesar USD1 juta atau sekitar Rp16 miliar dengan berat keseluruhan 45,7 ton.
”Bantuan yang akan dikirimkan oleh pemerintah Indonesia melalui BNPB mencakup berbagai kebutuhan mendesak, diantaranya seperti selimut, tenda, hygiene kit, makanan siap saji, dan obat-obatan,” ungkap Suharyanto.
Kepala BNPB menyebutkan, bantuan kemanusiaan tersebut akan dikirim dari Indonesia menggunakan satu unit pesawat Hercules yang bertugas untuk transportasi, evakuasi, dan pengiriman logistik.
Selain itu, lanjut Suharyanto, tim Emergency Medical Team (EMT) yang terdiri dari 35 tenaga kesehatan serta tim Search and Rescue (USAR) dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) berjumlah 61 orang dengan dua ekor anjing pelacak (K9) juga akan diberangkatkan ke Myanmar.
”Tim SAR dan tenaga medis (dari Basarnas) akan bertugas di Myanmar selama maksimal satu bulan dengan tujuan memberikan pertolongan dan dukungan medis bagi para korban (gempa),” ujar Suharyanto.
Adapun jadwal keberangkatan bantuannya, dikatakan Suharyanto, direncanakan dimulai dengan keberangkatan tim pendahulu sebanyak 10 orang dari BNPB, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan instansi terkait pada Senin, 31 Maret 2025 dengan pesawat komersial.
Setelah itu, Kepala BNPB mengatakan, tim Basarnas yang akan diberangkatkan menggunakan pesawat Hercules pada Selasa, 1 April 2025. Kemudian, untuk bantuan logistik dan tim EMT akan diberangkatkan pada Kamis, 3 April 2025.
Keberangkatan bantuan logistik itu akan dipimpin oleh Kepala BNPB langsung beserta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, Komisi VIII DPR-RI, perwakilan kementerian dan lembaga terkait, serta unsur TNI-POLRI, yang berjumlah sekitar 15 orang.
”Pemberangkatan ini akan dilakukan setelah dilepas secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto di Bandara Halim Perdanakusuma dengan menggunakan satu pesawat Garuda dan satu pesawat kargo,” ujarnya.
Dalam RTM tersebut, selain Menko PMK dan Kepala BNPB, turut hadir pula Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, serta perwakilan Polri, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Myanmar dan Thailand, serta perwakilan kementerian dan lembaga terkait lainnya.
Untuk diketahui, bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia ke Myanmar ini merupakan bantuan yang kesekian kalinya. Terakhir kali, Indonesia memberikan dukungan logistik berupa kebutuhan dasar sejumlah 45 ton atau senilai kurang lebih Rp7,8 milliar pada bulan Juni 2023, pascabencana Siklon Mocha.