Iksan Skuter dan Anto Baret Bakal Meriahkan Sound of Humanity: Satu Rasa, Satu Jiwa, Untuk Sumatra

Musisi-musisi garis depan Malang Raya, termasuk Iksan Skuter dan Anto Baret, bakal memeriahkan gerakan kolaboratif lintas komunitas bertajuk "Sound of Humanity: Satu Rasa, Satu Jiwa, Untuk Sumatra," di SM. Boomi Carnival, Malang, pada Jumat, 19 Desember 2025. Foto: Badar Risqullah/EPOCHSTREAM

Dengarkan Berita

Semangat kemanusiaan kembali menyala di Malang Raya. Melalui gerakan kolaboratif lintas komunitas bertajuk “Sound of Humanity: Satu Rasa, Satu Jiwa, Untuk Sumatra,” aksi galang solidaritas akbar siap digelar sebagai wujud nyata dukungan bagi pemulihan pascabencana di wilayah Sumatra.

Aksi yang memadukan kekuatan seni, musik, dan solidaritas ini akan menampilkan musisi-musisi garis depan Malang Raya, termasuk Iksan Skuter dan Anto Baret. Mereka, bersama dengan musisi lainnya, akan menyumbangkan suara mereka di SM. Boomi Carnival, Malang, pada Jumat, 19 Desember 2025.

Acara yang berlangsung mulai pukul 13.00 hingga 22.00 WIB ini bukan sekadar konser, melainkan sebuah manifestasi dari “Malang Pray For Sumatra.” Di panggung ini, setiap lagu akan berubah menjadi doa, pelukan, dan harapan yang dikirim sejauh ribuan kilometer. Seluruh penampil dan pendukung acara berkomitmen berpartisipasi secara sukarela demi satu tujuan: membuktikan bahwa kemanusiaan selalu lebih besar daripada bencana.

Tiket masuk (HTM) ke lokasi acara ditetapkan sebagai donasi terbaik dari pengunjung. Seluruh hasil donasi akan disalurkan untuk membantu menata ulang kehidupan saudara-saudara di Sumatra. Selain datang langsung, masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam gerakan kemanusiaan ini dapat menyalurkan bantuan melalui transfer ke rekening BCA a/n Jadmiko Adi W dengan Nomor Rekening 0620776572.

Donatur yang telah melakukan transfer diimbau untuk melakukan konfirmasi donasi ke kontak WhatsApp Devi di nomor +62 856-0756-8403. Sound of Humanity mengajak seluruh Arek Malang dan sekitarnya untuk hadir, menyatukan suara, dan menjadi bagian dari cahaya yang dibutuhkan saudara sebangsa di Sumatra.

Sebelumnya, Ketua Pelaksana NGALAMALANG, Jadmiko Adi W, mengungkapkan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar konser, tapi momentum bagi warga Malang Raya untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap korban bencana di Sumatra. “Gerakan ini lahir dari keprihatinan bersama atas bencana di Sumatra,” katanya, pada Sabtu, 6 Desember 2025.

Jatmiko menyebutkan bahwa alasan utama kegiatan ini digelar adalah panggilan kemanusiaan. Menurutnya, bencana besar yang menimpa warga Sumatra memanggil nurani semua kalangan di Malang Raya untuk bersolidaritas. “Jarak yang jauh tidak memisahkan rasa persaudaraan sesama anak bangsa,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, keterlibatan berbagai komunitas seni dalam aksi ini sangat esensial untuk mendorong gerakan kemanusiaan yang lebih masif dan inklusif. “Melalui ruang ekspresi seni, masyarakat dapat berpartisipasi sekaligus memberikan dukungan nyata bagi pemulihan pascabencana,” katanya.

Jatmiko menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan ini bersifat secara sukarela dan tanpa orientasi komersial. “Ini acara kemanusiaan, dan tidak mencari keuntungan. Semua pendukung acara, mulai dari talent, artis, penyedia sound system, lighting, stage, hingga tim produksi dan panitia berkontribusi gratis dan sukarela,” tegasnya.

Dengan dukungan puluhan komunitas seni, budaya, musik, dan sosial, dia pun berharap gerakan NGALAMALANG: Sound of Humanity ini dapat menjadi simbol persatuan Malang Raya serta wujud nyata solidaritas terhadap masyarakat Sumatra yang terdampak bencana.

Artikel Lainnya

NGALAMALANG: Sound of Humanity, Aksi Solidaritas Lintas Komunitas Malang untuk Sumatra

Distorsi Tanpa Ampun! Red Valley hingga Brigade 07 “Bakar” Panggung Maximum Voltage II

Malang Kembali ‘Bising’! Maximum Voltage II Bakal Guncang Hi 5 Lounge dengan Voltase Penuh