Ekonomi kreatif merupakan sektor strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama bagi Indonesia yang kaya akan warisan budaya. Grand Design Ekonomi Kreatif Indonesia harus mengintegrasikan budaya masa lalu, masa kini, dan masa depan untuk menciptakan produk dan layanan inovatif yang berdaya saing global.
Studi Banding: Jepang
Budaya Masa Lalu:
Warisan budaya seperti kimono, upacara minum teh, dan seni ukiyo-e.
Budaya Masa Kini:
Industri anime, manga, dan game sebagai pilar utama ekonomi kreatif.
Budaya Masa Depan:
Pengembangan robot humanoid dan virtual reality (VR) untuk seni digital.
Studi Banding: Korea Selatan
Budaya Masa Lalu:
Pelestarian budaya tradisional seperti hanbok dan seni keramik.
Budaya Masa Kini:
Industri K-Pop dan drama Korea sebagai ikon global.
Budaya Masa Depan:
Investasi dalam kecerdasan buatan (AI) dan augmented reality (AR).
Grand Design Ekonomi Kreatif Indonesia
Mengangkat Budaya Masa Lalu: Digitalisasi warisan budaya dan kolaborasi dengan desainer modern.
Memperkuat Budaya Masa Kini: Dorong industri musik, film, dan kuliner lokal.
Mempersiapkan Budaya Masa Depan: Integrasi teknologi seperti AI dan VR.
Visi dan Misi
Visi:
Mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi kreatif dunia berbasis budaya lokal.
Misi:
– Melestarikan budaya masa lalu.
– Mendorong inovasi budaya masa kini.
– Memanfaatkan teknologi digital untuk budaya masa depan.
Roadmap Implementasi (2025–2045)
Fase I (2025–2030): Penguatan fondasi dan digitalisasi warisan budaya.
Fase II (2031–2040): Inovasi dan ekspansi pasar global.
Fase III (2041–2045): Indonesia sebagai pemimpin ekonomi kreatif dunia.
Kesimpulan
Grand Design Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi kreatif dunia dengan memanfaatkan budaya masa lalu, masa kini, dan masa depan. Kolaborasi lintas sektor dan strategi terintegrasi akan memperkuat identitas budaya di era globalisasi.