EPOCHSTREAM – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, mengungkapkan sudah ada calon pengganti Shin Tae-yong sebagai pelatih baru Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam konferensi pers terkait Shin Tae-yong dipecat sebagai pelatih Timnas Indonesia, yang berlangsung di Menara Danareksa, Jakarta, pada Senin, 6 Januari 2025.
Erick Thohir mengungkapkan bahwa pelatih baru Timnas Indonesia pengganti Shin Tae-yong ini dijadwalkan tiba di Tanah Air pada malam tanggal 11 Januari 2024. Baru pada esok harinya, kata dia, akan dikenalkan kepada publik.
”Kami sudah mendapat calonnya (pengganti Shin Tae-yong, red), nanti kita undang semua media untuk pers conference tanggal 12 (Januari 2025). Jadi, kalau mau ada tanya jawab, bisa langsung ke pelatih penggantinya,” kata dia.
Terkait pelatih baru Timnas Indonesia, Erick Thohir belum menyebutkan secara spesifik nama pelatih baru ini. Dia hanya menyebutkan bahwa ada tiga calon pelatih yang sudah diwawancarainya, salah satunya Patrick Kluivert.
Namun demikian, daripada menebak-benak siapa sosok pengganti Shin Tae-yong, Ketua Umum PSSI meminta publik untuk menunggu saat pengumuman pelatih baru yang akan diselenggarakan pada tanggal 12 Januari 2025.
Dalam kesempatan itu, selain bertemu pelatih baru, Erick Thohir mengatakan dirinya juga akan menggelar pertemuan bersama dengan Komite Eksekutif PSSI untuk bahas rencana pengembangan Timnas Indonesia kedepannya.
”Untuk pelatih yang di-interview memang ada tiga nama, dan juga berikut beberapa asisten sebagai opsi pendamping. Karena kita yakini tak ada pelatih yang sempurna, pasti masing-masing ada kekurangan. Salah satu yang di-interview adalah yang disebut tadi (Patrick Kluivert, red),” ujar pemilik Oxford United FC ini.
Erick Thohir pun berharap, dengan adanya pergantian pelatih baru ini, proses membangun Timnas Indonesia dapat berjalan dengan baik. Sebab, kata dia, target utama PSSI dalam waktu dekat ini adalah lolos ke Piala Dunia 2026.
”Keputusan (yang diambil PSSI) ini tentu bukan karena tim nasional ini milik siapa-siapa, tetapi milik Indonesia. Bagaimana kita pastikan semua dinamika kita ukur sebaik-baiknya, sehingga hasilnya bisa lebih konsisten,” ujarnya.
Sebelumnya, PSSI secara resmi telah mengumumkan bahwa Shin Tae-yong dipecat sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia per tanggal 6 Januari 2025. Ia dipecat ditengah jalan saat kontraknya masih akan berakhir pada tahun 2027.
”Kita mengucapkan terima kasih kepada kinerja coach (pelatih, red) Shin Tae-yong selama ini. Hubungan kita sangat baik. Kita lakukan yang terbaik untuk program-program yang dikehendaki,” kata Erick Thohir dalam keterangannya.
Erick Thohir mengungkapkan alasan PSSI memecat Shin Tae-yong karena masalah teknis. Ia menyampaikan keputusan itu setelah PSSI melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Ia mengakui bahwa kinerja Shin Tae-yong memang sangat baik. Namun, kata dia, dinamika di skuad Garuda menjadi perhatian khusus PSSI hingga kemudian akhirnya mengambil keputusan untuk mengakhiri kerja sama.
”Kita melihat perlunya ada pimpinan (pelatih, red) yang bisa menerapkan strategi yang tentu disepakati para pemain (Timnas Indonesia), komunikasi yang baik, dan tentu implementasi program yang lebih baik juga,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Shin Tae-yong ditunjuk menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia sejak bulan Desember 2019. Saat itu, Ketua Umum PSSI masih dijabat oleh Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule.
Kemudian, memasuki era kepemimpinan Erick Thohir, PSSI memutuskan memperpanjang kontrak Shin Tae-yong hingga 2027, pada April 2024. Hal itu karena sang pelatih dinilai berhasil bawa Timnas Indonesia lebih baik.
Salah satu keberhasilan Shin Tae-yong adalah membawa Timnas Indonesia ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia atau AFC Asian Qualifiers – Road To 26 yang sekaligus lolos otomatis ke ajang Piala Asia 2027.
Meski demikian, keberhasilan Shin Tae-yong tersebut tidak membuatnya aman. Pelatih berusia 54 tahun ini tetap didepak oleh PSSI sebelum masa kontraknya bersama Timnas Indonesia habis, yang mana masih tersisa tiga tahun.
Oleh karena itu, mengenai kompensasi, Erick Thohir menegaskan PSSI akan hormati klausul yang ada dalam kontrak. ”Kami akan mematuhi apa yang ada di kontrak sekaligus jadi contoh bagi klub-klub anggota PSSI,” tuturnya.
Terlepas dari itu, Erick Thohir menegaskan bahwa keputusan tersebut adalah upaya pihaknya dalam memperbaiki Timnas Indonesia. Ia mengatakan keseriusan PSSI tersebut dapat dilihat dalam satu dua tahun belakangan ini.
”PSSI, dalam satu dua tahun ini, mempunyai program yang sangat konsisten. Kita bisa melihat bagaimana keseriusan kita membangun tim nasional, putri juga. Kita melakukan semuanya dengan segala prioritas,” ungkapnya.