5 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang di Humbang Hasundutan

Bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Foto: Dok. BPBD Kabupaten Humbang Hasundutan

Dengarkan Berita

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, pada Selasa, 25 November 2025, menyebabkan 9 orang luka-luka, 5 orang meninggal dunia, dan 4 orang lainnya masih hilang. Selain itu, bencana yang dipicu oleh cuaca ekstrem Siklon Tropis Senyar ini juga merusak enam rumah dan memutus sebelas titik akses jalan di Kecamatan Pakkat dan sekitarnya.

Sementara itu, masih menurut laporan BNPB, bencana tanah longsor melanda wilayah tersebut juga menyebabkan dua orang mengalami luka berat. Seluruh korban luka-luka ini telah dievakuasi dan saat ini menjalani perawatan intensif di RSUD Doloksanggul. Operasi pencarian dan evakuasi akan kembali dilanjutkan pada hari ini, Kamis, pada 27 November 2025, dengan dukungan penuh tim gabungan.

Kerusakan material juga cukup signifikan. Enam rumah mengalami rusak berat, satu fasilitas ibadah rusak ringan, serta satu akses jalan tertutup material longsoran akibat banjir bandang. Pada lokasi longsor, sekitar sebelas titik akses jalan terputus, sementara saluran, jembatan, dan tembok penahan tanah mengalami kerusakan dan masih dalam proses pendataan lebih lanjut. Lahan pertanian warga turut terdampak, memberikan tekanan tambahan bagi masyarakat yang menggantungkan hidup pada hasil tani.

Bencana banjir bandang ini terjadi di Kecamatan Pakkat, tepatnya di Kelurahan Panggugunan. Sementara itu, kejadian tanah longsor teridentifikasi berdampak ke sejumlah wilayah meliputi Desa Sampean di Kecamatan Doloksanggul, Desa Parbotihan, Sihikkit, Sampetua, dan Janji Nagodang di Kecamatan Onan Ganjang, Desa Aek Sopang di Kecamatan Pakkat, dan Desa Janji Hutanapa di Kecamatan Parlilitan.

Sejak kejadian, tim gabungan telah bergerak cepat melakukan evakuasi korban, pembersihan material longsoran, serta pembukaan akses jalan dengan bantuan alat berat seperti ekskavator dan backhoe loader. BPBD dan Dinas Sosial juga mendirikan dapur umum dan menyiapkan tempat pengungsian sementara di rumah penduduk. Upaya pencarian korban hilang tetap dilanjutkan dengan mengutamakan keselamatan petugas mengingat kondisi medan yang berat.

“Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Humbang Hasundutan, BPBD Provinsi Sumatra Utara, serta unsur TNI–Polri dan relawan untuk memastikan percepatan penanganan di lapangan,” kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dikutip dari keterangan resminya di laman BNPB.

Ia juga mengatakan bahwa BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama mengingat curah hujan yang masih berpotensi tinggi di wilayah Sumatra Utara. “Pembaruan informasi resmi akan terus disampaikan secara berkala melalui kanal resmi BNPB,” ujarnya.

Artikel Lainnya

Bibit Siklon Tropis 93S Terdeteksi di Samudra Hindia, BMKG: Waspada Hujan dan Gelombang Tinggi

Antisipasi Dampak Bencana Hidrometeorologi, BMKG Perkuat Peringatan Dini dan OMC di Sumatra

Waspada Bibit Siklon Tropis 91S, BMKG Imbau Hujan Lebat di Pesisir Sumatra dan Banten