EPOCHSTREAM – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) menggelar High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bertema “Penguatan Kerja Sama Antar Daerah dalam Stabilitas Distribusi Bahan Pokok untuk Pengendalian Inflasi” di Hall Semeru Hotel Aston Inn, Kota Batu. Acara ini merupakan langkah awal Pemkot Batu dan Pemkot Mojokerto menjalin kerja sama dalam hal pengendalian dan penanganan inflasi, khususnya terkait distribusi bahan pokok.
Penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua daerah ini dihadiri oleh Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai beserta jajaran pejabat Pemkot Batu, dan Pj. Wali Kota Mojokerto, Mohammad Ali Kuncoro beserta jajaran pejabat Pemkot Mojokerto. Tampak hadir pula, Kapolres Batu, Perwira Penghubung (Pabung) Kodim 0818 Malang-Batu, dan perwakilan dari Kejari Batu.
Selain dimeriahkan dengan penampilan murid-murid SLB Eka Mandiri yang menampilkan Tari Sesonderan dan persembahan sebuah lagu, juga ada Penganugerahan Penghargaan Lencana dan Piagam Hakaryo Guno Mamayu Bawono emas oleh Pj. Wali Kota Batu kepada Pj. Wali Kota Mojokerto. Selanjutnya Pj. Wali Kota Mojokerto melakukan Penganugerahan Penghargaan Lencana dan Piagam Hasta Bratha Surya Majapahit kepada Pj. Wali Kota Batu.
“Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memastikan kelancaran distribusi bahan pokok, dan menjaga stabilitas harga yang harus melibatkan kerja sama lintas daerah,” jelas Emilyati, Kepala BPSDA Kota Batu, dalam keterangannya dikutip dari laman resmi Pemkot Batu.
Sementara itu, Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, menyampaikan bahwa ada dua poin utama yang menjadi fokus kerja sama antara Pemkot Batu dan Pemkot Mojokerto, yaitu terkait pembangunan wilayah dan pendistribusian bahan pokok. Ia menjelaskan, dua poin tersebut penting karena Kota Batu memiliki surplus hasil pertanian, baik itu tanaman pangan maupun tanaman hias. Sedangkan Kota Mojokerto memiliki komoditas andalan berupa telur dan beras.
”Mojokerto merupakan kota di Jawa Timur yang memiliki perkembangan luar biasa. Salah satu bukti nyatanya adalah raihan juara umum LPPD (Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah). Kita bisa mengadopsi hal-hal positif yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Mojokerto. Tentunya dengan adanya silang distribusi komoditas antara Kota Batu dan Kota Mojokerto, hal ini diharapkan dapat menekan inflasi,” ungkapnya.
Untuk mendukung hal ini, baik Kota Batu maupun Kota Mojokerto, akan memberikan subsidi jasa angkut yang akan direalisasikan pada tahun anggaran berjalan (APBD 2024). Menurutnya, Kota Batu sebagai kota pariwisata memiliki kebutuhan konsumsi yang begitu besar. Karenanya, kata dia, kebutuhan pokok untuk konsumsi jangan sampai kekurangan.
”Apalagi menjelang akhir tahun ini, sektor pariwisata mengalami proyeksi kenaikan jumlah wisatawan, terutama yang berasal dari luar Kota Batu. Untuk itu, kami telah menyusun langkah strategis untuk mengatasi hal tersebut, diantaranya dengan cara melakukan kolaborasi antar daerah, diversifikasi ekonomi lokal, stabilisasi harga komoditas pertanian, dan penguatan jaring pengaman sosial,” imbuh Aries.
Pj. Wali Kota Mojokerto, Mohammad Ali Kuncoro, dalam acara ini menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Batu. ”Kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Batu yang telah menyediakan waktu dan kesempatan kepada Pemerintah Mojokerto untuk bersinergi, untuk saling menguatkan dan berkolaborasi satu sama lain sesuai dengan potensi dan kearifan lokal yang kita miliki.
Dengan adanya kerja sama ini, tentunya ada transfer ilmu dan wawasan bagi kita, untuk saling berbagi pandangan, pengalaman yang berfokus untuk meningkatkan kinerja kita terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Apa yang kita lakukan hari ini merupakan salah satu upaya dalam memitigasi masa depan. Untuk menciptakan masa depan yang baik, tentunya kita harus bisa memprediksi dan memproyeksikan masa depan,” ujar Ali Kuncoro.
Disamping itu, Ali Kuncoro juga menjelaskan bahwa isu-isu terkait masa depan ini, tentunya memerlukan perencanaan dan pemikiran matang yang harus melibatkan banyak pihak. “Oleh karena itu, pengendalian inflasi merupakan salah satu cara dan perencanaan untuk menyambut masa depan yang lebih baik sesuai dengan semboyan kami, yaitu SIAP (Sinergis, Inovatif, Adaptif, dan Proaktif). Jadi, kita jangan sampai lelah dan letih untuk senantiasa memberikan dedikasi dan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya.