Di Kota Malang, aset tak berwujud (intangible cultural heritage) yang berkaitan dengan seni media memainkan peran penting dalam menjaga warisan budaya sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. Kota ini, yang terkenal dengan kekayaan budaya dan sejarahnya, telah berupaya mengintegrasikan berbagai bentuk aset tak berwujud untuk mendukung industri kreatif lokal. Aset-aset ini meliputi kerajinan tradisional, hak cipta atas konten seni media, serta ekspresi budaya yang dilestarikan melalui penceritaan lokal, seni pertunjukan, dan media digital.
Satu diantara upaya signifikan dalam pelindungan dan promosi aset tak berwujud di bidang seni media dilakukan oleh Malang Creative Center (MCC). MCC berperan sebagai pusat bagi seniman dan kreator lokal untuk mengembangkan karya-karya inovatif dalam seni media. Dengan fasilitas yang disediakan, para kreator dapat bekerja pada berbagai proyek yang menggabungkan teknologi mutakhir seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR).
Teknologi ini tidak hanya memperkaya pengalaman budaya yang lebih mendalam dan interaktif bagi masyarakat tetapi juga membantu menjembatani seni tradisional dan modern, mengajak publik untuk merasakan sejarah budaya dan ekspresi artistik dengan cara baru yang lebih intens dan relevan.
Malang Creative Center juga berfokus pada pelindungan aset tak berwujud melalui berbagai inisiatif, salah satunya adalah pelestarian tradisi Topeng Malang. Topeng Malang dibuat dengan teknik dan desain khas yang diwariskan secara turun-temurun. Tradisi ini bukan hanya menjadi artefak fisik, tetapi juga perwujudan pengetahuan budaya dan identitas komunal.
Inisiatif ini sejalan dengan pelindungan hukum di Indonesia yang melindungi pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya sebagai bagian dari kekayaan intelektual nasional. Tradisi Topeng Malang yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada tahun 2014, menjadikannya lebih dari sekadar produk seni; ia menjadi simbol hidup dari warisan budaya yang terus dijaga dan dilestarikan.
Dalam konteks ekonomi, MCC turut mendorong industri kreatif di Malang dengan memanfaatkan aset tak berwujud di bidang seni media untuk menarik wisatawan budaya. Dengan mempromosikan dan mengembangkan ekspresi kreatif yang memadukan elemen tradisional dan digital, MCC memperkuat posisi Malang sebagai pusat inovasi budaya yang menawarkan daya tarik wisata yang unik.
Aset-aset ini tidak hanya berperan dalam melestarikan warisan budaya, tetapi juga membentuk identitas kota yang beragam, menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal, serta memperkuat keberlanjutan ekonomi berbasis budaya.
Kesimpulan
Malang Creative Center telah menjadi katalisator penting dalam pengembangan seni media di Kota Malang. Dengan terus mendorong kreativitas dan inovasi, MCC memainkan peran krusial dalam membangun identitas budaya kota dan mendukung ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Aset-aset tak berwujud ini bukan hanya menjadi bagian dari sejarah dan budaya Malang, tetapi juga menjadi pilar penting untuk masa depan yang lebih inovatif dan berkelanjutan bagi industri kreatif di kota tersebut.
Referensi:
1. Laporan Tahunan Malang Creative Center (MCC), 2023
2. Sukmawati, I., & Purwanto, B. (2021). Industri Kreatif dan Perannya dalam Ekonomi Kota Malang.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
4. UNESCO Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage, 2003
5. Wawancara dengan Seniman Lokal dan Pegiat Budaya di Malang
6. Wayang Topeng Malang: [https://dapobud.kemdikbud.go.id/wbtb/a4aeb3d1-39aa-4033-a2a4-4fe235c808f0](https://dapobud.kemdikbud.go.id/wbtb/a4aeb3d1-39aa-4033-a2a4-4fe235c808f0)