EPOCHSTREAM – Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, memberikan apresiasi sebesar-besarnya atas penyelenggaraan Festival Mbois 9 atau FMIX yang berlangsung di Malang Creative Centre (MCC), selama tiga hari penuh pada tanggal 8 sampai dengan 10 November 2024.
Iwan menilai festival ekonomi kreatif tahunan yang diinisiasi oleh Malang Creative Fussion (MCF) ini sebagai manifestasi aktualisasi dari ekosistem industri kreatif di Kota Malang. Apalagi, kata dia, Kota Malang saat ini berhasil lolos seleksi nasional Jejaring Kota Kreatif UNESCO (UCCN) 2025.
”Belum banyak daerah di Indonesia yang fokus terhadap pengembangan industri kreatif, akan tetapi Kota Malang berbeda, ekosistemnya sudah berjalan. Inilah yang saya apresiasi,” kata Iwan disela-sela peringatan Hari Pahlawan 2024 di Balai Kota Malang, pada Minggu, 10 November 2024.
Dia mengatakan bahwa latar belakang Kota Malang sebagai kota pendidikan turut andil dalam menciptakan iklim kreatif. Ia juga memuji semangat dari komunitas-komunitas di Kota Malang untuk menguatkan citra Kota Malang sebagai salah satu kota kreatif di Indonesia, salah satunya lewat event FMIX.
Iwan menilai Kota Malang sebagai kota pendidikan dengan adanya komunitas-komunitas ekonomi kreatif tersebut sebagai simbiosis mutualisme. Artinya, kata dia, ada keterkaitan yang positif satu sama lain untuk membangun iklim kreatif yang berdampak pada ekonomi masyarakat.
Oleh karena itulah, Iwan berharap penyelenggaraan FMIX ini dapat berjalan sukses. Terlebih, dengan mengusung tema “Malang City of Media Art”, dia berharap kans Kota Malang terpilih sebagai anggota Jejaring Kota Kreatif UNESCO pada tahun 2025 akan semakin besar.
”Kota Malang punya banyak sekolah dan perguruan tinggi yang berdampak pada tersedianya pasar. Ini yang sangat mendukung iklim kreatif di Kota Malang. Komunitas juga punya peran besar, semangatnya begitu luar biasa untuk terus meningkatkan citra Kota Malang sebagai kota kreatif,” ujarnya.
Lebih lanjut, dari penyelenggaraan FMIX tersebut, Iwan berharap kolaborasi dan sinergi antar komunitas, ekosistem, dan Pemkot Malang akan semakin terjalin dengan baik. Selain itu, dia juga berharap akan semakin banyak ide-ide kreatif yang diusung dan dihasilkan lewat kegiatan tahunan tersebut.
”Saya berharap kolaborasi dan sinergi akan terjalin semakin baik, baik antar komunitas, ekosistem dan juga Pemkot Malang. Saya juga berharap manfaat yang didapatkan dapat semakin banyak dari ide dan gagasan kreatif yang dihasilkan dari teman-teman komunitas,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, dalam gelaran Festival Mbois tahun ini atau yang disebut dengan FMIX itu, MCF mengusung tema “LEK WES NGLUMPUK KIPA ILAKES”. Tema yang menggunakan bahasa walikan khas Malang tersebut memiliki arti bahwa etika semua pelaku ekonomi kreatif berkumpul, maka akan sangat baik.
Pada tahun ini, FMIX menghadirkan beragam kegiatan yang merangkul seluruh lapisan masyarakat, mulai dari kompetisi band, mural, lomba balap tamiya, pameran keris, workshop masak, mapping, pameran 3d, lukis, seni rupa, workshop hak cipta musik, hingga talk show bisnis kreatif dan layanan legalitas usaha.
Kegiatan FMIX ini juga merupakan ajang kolaborasi semua stakeholder terkait di Kota Malang, mulai dari para pelaku ekonomi kreatif, perusahaan swasta, hingga pemerintah daerah (pemda) untuk bersama-sama mewujudkan Kota Malang sebagai Kota Kreatif Dunia tahun 2025 dengan tagline “Malang City of Media Art”.
***
Foto-foto: Anom Harya dan Apry Aje