Dalam era digital, bisnis seni media telah berkembang pesat dan mencakup berbagai bidang seperti aplikasi, permainan video, film, video, animasi, desain grafis, fotografi, gastronomi, penerbitan hingga arsitektur. Bisnis ini dapat diklasifikasikan menjadi dua model utama, yaitu bisnis seni media berbasis Kekayaan Intelektual (IP) dan bisnis seni media berbasis layanan (service). Keduanya memiliki karakteristik yang unik, peluang yang besar, serta tantangan tersendiri.
Berikut adalah penjelasan mengenai kedua model bisnis seni media tersebut.
1. Bisnis Seni Media Berbasis IP
Model bisnis ini berfokus pada penciptaan karya seni atau produk kreatif yang memiliki nilai kepemilikan intelektual. Beberapa di antaranya:
Aplikasi dan Permainan Video: Pengembang aplikasi dan permainan video menciptakan produk digital yang orisinal dan dilindungi oleh hak cipta. Keberhasilan model IP ini sangat bergantung pada inovasi, kualitas, dan daya tarik produk tersebut di pasar. Contoh yang sukses adalah Angry Birds yang tidak hanya menjadi game populer tetapi juga diadaptasi ke dalam berbagai media lain seperti film dan merchandise.
Film, Video, dan Animasi: Produksi film dan animasi berbasis IP seperti Marvel Cinematic Universe atau Disney’s Frozen menunjukkan bagaimana satu IP dapat berkembang menjadi franchise global yang mencakup merchandise, theme park, hingga produk media lainnya.
Desain Grafis dan Fotografi: Dalam dunia desain dan fotografi, seniman dapat menghasilkan karya orisinal yang dapat dilisensikan kepada perusahaan atau individu. Platform seperti Shutterstock dan Getty Images adalah contoh sukses dalam mengelola IP dari karya seni visual.
Gastronomi: Bisnis seni kuliner dapat memanfaatkan IP melalui pengembangan konsep unik, resep, atau branding restoran yang khas. Sebagai contoh, chef terkenal seperti Jamie Oliver atau Gordon Ramsay berhasil mengembangkan brand seni kuliner mereka menjadi franchise global, buku resep, acara TV, dan produk makanan berlabel pribadi.
Penerbitan: Buku, komik, dan majalah berbasis IP juga memberikan peluang besar. Penerbitan seperti Harry Potter atau Lord of the Rings tidak hanya berhasil dalam bentuk buku tetapi juga meluas ke film, permainan video, dan produk lain yang menghasilkan aliran pendapatan jangka panjang.
Arsitektur: Arsitek atau desainer dapat menghasilkan desain bangunan yang inovatif dan ikonik yang dilindungi oleh hak kekayaan intelektual. Contoh dari karya arsitektur berbasis IP yang terkenal adalah desain dari gedung Sydney Opera House yang ikonik atau rumah-rumah prefabrikasi modern yang dapat diadaptasi di berbagai lokasi sesuai dengan lisensi yang telah ditentukan.
Praktik Terbaik dalam Bisnis IP
Pelindungan Kekayaan Intelektual: * Pastikan semua karya kreatif yang dihasilkan dilindungi oleh *hak cipta, paten, desain industri, atau merek dagang untuk mencegah pelanggaran.
Diversifikasi Produk: Mengembangkan satu IP ke berbagai media seperti merchandise, acara live, dan produk berlisensi lainnya untuk meningkatkan aliran pendapatan.
Memanfaatkan Platform Digital: Gunakan platform seperti YouTube, Twitch, atau App Store untuk memperluas jangkauan produk IP Anda secara global.
Ekspansi Melalui Lisensi: Desain yang ikonik dapat dilisensikan secara internasional, seperti beberapa bangunan pencakar langit atau vila yang dirancang secara modular untuk berbagai iklim dan wilayah.
2. Bisnis Seni Media Berbasis Layanan (Service)
Bisnis seni media berbasis layanan berfokus pada penyediaan jasa kepada klien. Ini mencakup proyek-proyek kreatif yang dipesan atau disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Beberapa contohnya sebagai berikut:
Jasa Pembuatan Aplikasi dan Permainan Video: Banyak pengembang aplikasi dan permainan video menyediakan layanan pembuatan sesuai permintaan klien. Mereka dapat membuat aplikasi bisnis, permainan edukasi, atau produk interaktif lainnya untuk perusahaan tertentu.
Produksi Film dan Video: Layanan produksi video untuk iklan, film pendek, atau video perusahaan adalah bagian dari bisnis berbasis layanan. Perusahaan produksi seperti Pixar atau Blizzard Entertainment pada awalnya mengembangkan layanan produksi kreatif sebelum mengembangkan IP sendiri.
Desain Grafis dan Animasi: Penyedia layanan desain grafis membantu perusahaan dalam menciptakan logo, materi pemasaran, atau bahkan visual untuk media sosial. Freelancer dan agensi seperti Pentagram adalah contoh pelaku sukses dalam bidang ini.
Fotografi Komersial: Fotografer profesional menawarkan jasa pemotretan untuk acara, produk, atau kampanye pemasaran perusahaan. Layanan ini sangat diminati oleh brand besar yang membutuhkan visual berkualitas tinggi untuk promosi.
Penerbitan Konten: Perusahaan media atau content creator juga menawarkan jasa pembuatan artikel, infografik, hingga konten video yang disesuaikan untuk strategi pemasaran klien.
Arsitektur: Arsitek menyediakan layanan desain yang disesuaikan dengan kebutuhan klien. Mereka dapat menciptakan proyek untuk bangunan komersial, hunian, atau bangunan publik dengan fokus pada fungsi dan estetika sesuai permintaan klien. Perusahaan arsitektur besar seperti Foster + Partners atau Zaha Hadid Architects dikenal karena menawarkan layanan arsitektur yang inovatif dan berkelanjutan.
Praktik Terbaik dalam Bisnis Layanan
Bangun Portofolio yang Kuat: Memiliki portofolio karya yang menonjol adalah kunci untuk menarik klien potensial. Pastikan untuk menampilkan proyek terbaik dan diversifikasi dalam berbagai jenis layanan.
Fokus pada Kualitas dan Kepuasan Klien: Kualitas inovasi dalam desain yang berfokus pada keberlanjutan, efisiensi energi, dan estetika yang menonjol dan kepuasan pelanggan merupakan prioritas utama untuk bisnis layanan. Mendapatkan testimoni dan ulasan positif dari klien sangat penting untuk pertumbuhan.
Manfaatkan Platform Freelance: Platform seperti Upwork dan Fiverr menawarkan kesempatan besar untuk seniman media yang ingin memperluas jangkauan layanan mereka secara global.
Simpulan
Bisnis seni media berbasis KI dan Layanan memiliki peluang yang besar dalam industri kreatif modern. Pemahaman yang mendalam tentang cara mengelola IP, memberikan layanan yang berkualitas, serta memanfaatkan platform digital adalah kunci kesuksesan dalam kedua model bisnis ini. Memilih model bisnis yang sesuai dengan kemampuan dan tujuan kreatif dapat membantu para pelaku seni media mencapai kesuksesan yang berkelanjutan di era digital.
Referensi:
1. Airey, David. 2014. “Logo Design Love: A Guide to Creating Iconic Brand Identities.” San Fransisco: Peachpit Press
2. Chesbrough, Henry. 2003. “Open Innovation: The New Imperative for Creating and Profiting from Technology”. Harvard Business School Press: Boston
3. Frampton, Kenneth. 1995. “Studies in Tectonic Culture: The Poetics of Construction in Nineteenth and Twentieth Century Architecture.” MIT Press. Cek kembali!!!
4. Howkins, John. 2001. “The Creative Economy: How People Make Money from Ideas.” Penguin Book: London
5. Miller, Donald, 2017. “Building a StoryBrand: Clarify Your Message So Customers Will Listen.” HarperCollins Leadership: Nashville.